JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Komisi IX DPR Dede Yusuf meminta pemerintah mesti melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap kualitas pekerja migran Indonesia. Sehingga, secara bertahap akan terjadi pergeseran pekerja migran Indonesia dari sektor informal ke sektor formal.
"Hal ini perlu dan penting dilakukan mengingat pekerja migran Indonesia yang bekerja pada sektor informal yang paling banyak menghadapi masalah," kata Dede Yusuf dalam keterangan tertulisnya, Minggu (31/12/2017).
Dede menyesalkan sepanjang tahun 2017 ini, pekerja migran Indonesia di sektor formal terus menurun ke angka 47 persen. Sebaliknya, pekerja migran di sektor informal naik ke angka 53 persen.
"Penurunan komposisi pekerja yang bekerja sektor formal, tentunya akan menjadi tantangan bagi pemerintah sehubungan dengan upaya untuk terus mendorong peningkatan penempatan pekerja migran di sektor formal," kata politisi Partai Demokrat ini.
Baca juga : PRT Tak Punya Jam Kerja Jelas, Eks Buruh Migran Ini Mengadu ke PBB
Dede mengatakan, tantangan untuk mendorong pekerja migran formal memang tidak mudah bila melihat latar belakang pendidikan para pekerja migran Indonesia.
Data BNP2TKI menunjukkan, dari total 238.467 pekerja migran yang ditempatkan hingga November 2017, sebanyak 70 persen berpendidikan SD – SMP, 27 persen SMU dan hanya 3 persen Diploma – S1.
Oleh karena itu, mantan wakil gubernur Jawa Barat ini meminta, agar pemerintah melakukan perbaikan secara terus menerus terhadap kualitas pekerja.
Baca juga : Soal Perlindungan Buruh Migran, Pemerintah Pusat Tertinggal dari Pemerintah Desa
Dede menegaskan, para pekerja migran Indonesia masih memiliki posisi strategis bagi negara.
Data Bank Indonesia (BI), jumlah kiriman uang pekerja migran Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2014, sumbangan pekerja migran Indonesia bagi devisa negara sebesar Rp 114 Triliun dan meningkat sebesar 33 persen pada tahun 2016 menjadi Rp 152 Triliun.
"Mereka tidak hanya menjadi solusi bagi tidak cukupnya ketersediaan lapangan kerja di tanah air, tapi juga menjadi pahlawan bagi keluarga dan pahlawan bagi devisa negara," ucap Dede.