Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman: 1055 Laporan Polisi Mangkrak Dua sampai Delapan Tahun

Kompas.com - 29/12/2017, 15:17 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berdasarkan data yang dipaparkan Ombudsman, ada 1055 laporan polisi yang tidak ditindaklanjuti dan sudah berusia lebih dari 2 tahun.

Ombudsman membaginya menjadi tiga kategori, yakni usia laporan polisi 2 sampai 4 tahun, 4 sampai 6 tahun dan 6 sampai 8 tahun.

Wakil Ketua Ombudsman RI Ninik Rahayu merinci, terdapat 323 laporan polisi yang berusia 2 sampai 4 tahun.

Sedangkan laporan berusia 4 sampai 6 tahun sejumlah 360 laporan polisi. Adapun laporan yang berusia 6 sampai 8 tahun berjumlah 372 laporan polisi.

Ninik menambahkan, laporan masyarakat pada 2018 masih akan didominasi oleh penyelenggaraan prosedur, penyalahgunaan wewenang dan tidak kompeten.

"Ombudsman RI bersama dengan setiap pengawas internal dari masing-masing instansi penegak hukum berupaya menyelesaikan laporan masyarakat yang bersifat sistemik dengan menutup potensi terjadinya malaadministrasi sehingga proses hukum dapat berjalan cepat, berkepastian hukum, membawa keadilan bagi masyarakat dan meningkatnya citra positif penegak hukum," ujar Ninik dalam paparan di Gedung Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Jumat (29/12/2017).

(Baca juga : Marak Pungli di Pengadilan, Ombudsman Sebut MA Enggan Berbenah)

Dalam paparannya, Ninik menyampaikan, sepanjang 2017, Ombudsman RI menerima sebanyak 572 aduan dugaan malaadministrasi di bidang hukum dan pertahanan.

Ombudsman membaginya menjadi dua sub bidang, yakni hukum dan peradilan serta pertahanan dan keamanan.

Dari sub bidang hukum dan peradilan, laporan terbanyak adalah pada institusi peradilan yakni sebanyak 266 laporan. Dugaan malaadministrasi terbanyak adalah soal penundaan berlarut.

"Pada substansi peradilan, dugaan malaadministrasi terbanyak adalah penundaan berlarut sebanyak 31 persen dan tidak kompeten sebanyak 22,6 persen," ujar Ninik.

Sementara untuk sub bidang pertahanan dan keamanan, laporan terbanyak yang diterima Ombdusman berkaitan dengan institusi Polri yaitu, 164 laporan.

(Baca juga : Sepanjang 2017, Ombudsman Terima 7.999 Laporan Masyarakat)

Adapun laporan malaadministrasi yang masuk berkaitan dengan penundaan berlarut, penyimpangan prosedur, tidak kompeten, penyalahgunaan wewenang, dan tidak memberikan pelayanan.

Mengenai laporan terhadap Polri, penundaan berlarut menjadi laporan malaadministrasi tertinggi.

"Penundaan berlarut merupakan dugaan malaadministrasi yang paling banyak dilaporkan dari tahun 2013 sampai 2016," ujar Ninik.

Kompas TV Ombudsman menyerahkan rapor pelayanan publik kementerian dan pemerintah daerah, kepada Presiden Joko Widodo, di Istana Bogor.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Absen Sidang Etik Perdana

Nasional
Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Terbukti Selingkuh, Hakim Pengadilan Agama di Asahan Diberhentikan

Nasional
Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Dukung Program Prabowo-Gibran, Partai Buruh Minta Perppu Cipta Kerja Diterbitkan

Nasional
Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Sidang Gugatan PDI-P Kontra KPU di PTUN Digelar Tertutup

Nasional
Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Hakim MK Berang KPU Tak Hadiri Sidang Sengketa Pileg, Tuding Tak Pernah Serius sejak Pilpres

Nasional
PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

PTUN Gelar Sidang Perdana PDI-P Kontra KPU Hari Ini

Nasional
Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Profil Andi Gani, Tokoh Buruh yang Dekat dengan Jokowi Kini Jadi Staf Khusus Kapolri

Nasional
Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Timnas Lawan Irak Malam Ini, Jokowi Harap Indonesia Menang

Nasional
Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Peringati Hardiknas, KSP: Jangan Ada Lagi Cerita Guru Terjerat Pinjol

Nasional
Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Kekerasan Aparat dalam Peringatan Hari Buruh, Kontras Minta Kapolri Turun Tangan

Nasional
Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com