Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ombudsman Nilai Ada Kejanggalan pada Peralihan Lahan di Pulau Pari

Kompas.com - 19/12/2017, 15:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman Alamsyah Saragih mengatakan, ada indikasi kejanggalan pada proses peralihan lahan dari warga ke perusahaan PT Bumi Pari Asri di Pulau Pari, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta.

Alamsyah mengatakan, saat ini Ombudsman sedang menindaklanjuti kasus tersebut berdasarkan aduan kelompok warga di Pulau Pari.

"Di Pulau Pari kami lihat ada kejangganan dalam tanda kutip, dalam proses peralihan hak warga Pulau Pari ke PT Bumi Pari," kata Alamsyah, dalam jumpa pers di Kantor Ombudsman, Jalan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Indikasi kejanggalan itu terdapat pada jangka waktu pengalihan hak dengan penerbitan Sertifikat Hak Guna Bangunan perusahaan tersebut.

"SHGB 2014, pengalihan hak terjadi pada tahun 1970-an. Selama ini lantas motivasinya apa," ujar Alamsyah.

Baca juga: Privatisasi Lahan di Pulau Pari, Sandi Akan Koordinasi dengan BPN

Dalam kasus ini, Ombudsman menilai, ada kecenderungan warga yang menghuni suatu tempat dapat dikalahkan oleh pendatang baru hanya karena punya sertifikat.

Dia mengakui, sulit untuk membuktikan pengakuan warga Pulau Pari bahwa dahulu mereka pernah menyerahkan surat atau tanda kepemilikan lahan kepada kelurahan setempat.

Akan tetapi, kata Alamsyah, Undang-Undang Pokok Agraria mengatur bahwa tanah mempunyai fungsi sosial dan berasaskan keadilan.

Artinya, tidak bisa hanya karena penduduk yang sudah lama tinggal tetapi tidak punya bukti-bukti kepemilikan lahan, lantas lahan yang mereka tempati dibebaskan semena-mena.

"Enggak bisa hanya karena orang enggak punya bukti-bukti, dia sudah lebih dulu tinggal, karena sebagian orang punya uang, lantas dia bisa bebaskan semena-mena," ujar Alamsyah.

Ombudsman sudah dua kali mendatangi Pulau Pari untuk melakukan pemeriksaan. Jika diperlukan, Ombudsman akan datang kembali untuk pemeriksaan.

Ombudsman fokus pada pemeriksaan untuk melihat bagaimana peralihan hak lahan tersebut dan mencari bukti klaim warga bahwa mereka sudah lama menempati lahan di Pulau Pari.

"Kami lihat dari status-status kuburan di situ memang mereka domisili cukup lama. Sebagian cukup clear, sebagian kami belum tahu," ujar Alamsyah.

Baca: Belum Ada Action dari Anies, Warga Pulau Pari ke Balai Kota Lagi

"Nah apakah mereka bisa disingkirkan begitu saja kan tidak mungkin, harus ada proses administrasi lahan yang berkeadilan," tambah dia.

Halaman:


Terkini Lainnya

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Bertemu Presiden PKS, Surya Paloh Akui Diskusikan Langkah Politik di Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Respons Jokowi dan Gibran Usai Disebut PDI-P Bukan Kader Lagi

Nasional
Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Wapres Ma'ruf Amin Doakan Timnas Indonesia U-23 Kalahkan Korsel

Nasional
Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Soal Ahmad Ali Bertemu Prabowo, Surya Paloh: Bisa Saja Masalah Pilkada

Nasional
Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Prabowo Sangat Terkesan Anies-Muhaimin Hadiri Penetapan Hasil Pilpres 2024

Nasional
Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Prabowo: Saya Enggak Tahu Ilmu Gus Imin Apa, Kita Bersaing Ketat…

Nasional
Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Prabowo: PKB Ingin Terus Kerja Sama, Mengabdi demi Kepentingan Rakyat

Nasional
Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Jokowi: UU Kesehatan Direvisi untuk Permudah Dokter Masuk Spesialis

Nasional
Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Cak Imin Titipkan Agenda Perubahan PKB ke Prabowo, Harap Kerja Sama Berlanjut

Nasional
Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Gibran Cium Tangan Ma'ruf Amin Saat Bertemu di Rumah Dinas Wapres

Nasional
KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

KPK Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli di Rutan

Nasional
Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Program Makan Siang Gratis Masih Dirumuskan, Gibran: Jumlah Penerima Segera Kami Pastikan

Nasional
Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Wapres: Prabowo Lanjutkan Pemerintahan Jokowi, Tak Perlu Transisi

Nasional
Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Jokowi Disebut Akan Berikan Satyalancana ke Gibran dan Bobby, Istana: Tak Ada Agenda ke Surabaya

Nasional
Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Takziah ke Rumah Duka, Jokowi Ikut Shalatkan Almarhumah Mooryati Soedibyo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com