BOGOR, KOMPAS.com - Komisioner Ombudsman Laode Ida secara khusus melaporkan kepada Presiden Joko Widodo mengenai dugaan maladministrasi dalam pengangkatan rektor di Universitas Negeri Manado dan dugaan plagiarisme di Univesritas Halu Oleo.
Laporan itu disampaikan ketika jajaran Ombudsman RI bertatap muka dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Kamis (7/12/2017) sore.
"Saya sampaikan secara jelas, Presiden tampaknya memberikan atensi khusus mengenai itu," ujar Laode, usai bertemu Presiden.
Sebab, seusai melapor demikian, Presiden langsung meminta ajudannya untuk mencatat laporan tersebut untuk ditindaklanjuti ke Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristek Dikti).
"Beliau langsung meminta aparatnya untuk memberikan catatan khusus soal laporan ini ya," ujar Laode.
(Baca juga: Ombudsman Nilai Rektor UNJ Lakukan Maladministrasi atas Dugaan Nepotisme)
Kepada Presiden, Laode mengungkapkan sejumlah temuan terkait dua kasus itu. Mulai dari dugaan nepotisme dalam pengangkatan rektor Universitas Negeri Manado hingga temuan dugaan plagiarisme oleh Rektor Universitas Halu Oleo Muhammad Zamrun.
"Tak boleh terjadi seperti itu di lingkungan pendidikan tinggi. Itu akan menjadi contoh buruk. Bagaimana generasi muda mau mencontoh berakademik yang baik, belajar yang baik, sementara rektornya sendiri tidak bisa dijadikan contoh," ujar dia.
Laode sekaligus menyampaikan bahwa dalam waktu dekat, Ombudsman akan mengeluarkan hasil pemeriksaan kasus dugaan plagiarisme oleh rektor Universitas Halu Oleo.
Laode meminta izin Presiden agar Menristek Dikti bisa turut hadir dalam acara publikasi hasil pemeriksaan itu.
"Yang kasusnya Halu Oleo segera akan kami serahkan hasil pemeriksaannya, bulan ini. Mungkin pertengahan bulan sudah selesai. Kami akan undang menteri, khusus untuk menerima hasil pemeriksaan ini," ujar Laode.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.