Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPP Dukung Murad-Barnabas pada Pilkada Maluku 2018

Kompas.com - 20/12/2017, 23:03 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) mendeklarasikan dukungannya untuk pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno sebagai bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku pada Pilkada Maluku 2018.

Ketua Umum DPP PPP M Romahurmuziy mengatakan, keputusan mendukung Murad-Barnabas tersebut diambil dengan sejumlah pertimbangan.

"Malam ini kami serahkan surat keputusan dukungan dengan sejumlah pertimbangan," kata Romahurmuziy, yang biasa disapa Romi, di Kantor DPP PPP, Jakarta, Rabu malam (20/12/2017).

Misalnya, Murad dinilai tidak pernah bermasalah dengan hukum dan berlatar belakang penegak hukum dengan jabatannya saat ini sebagai Komandan Brimob Mabes Polri.

"Integritas paling penting. Pemerintah yang bersih bisa terwujud apabila calonnya tidak memiliki cacat atau celah hukum sekecil apapun," ujar Romi.

Baca juga: Jika Terpilih, Murad Diminta Mega Dukung Kebijakan Menteri Susi

Murad-Barnabas dianggap punya kapasitas dalam menyejahterakan masyarakat Maluku ke depan.

"Jangan sampai kepala daerah naik tidak punya konsep mau dibawa ke mana daerahnya. Kepala daerah penting punya visi dan misi yang jelas," kata dia.

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Murad Ismail (tengah) dan Barnabas Orno (kanan) seusai mengumumkan bakal calon gubernur dan wakil gubernur empat daerah di DPP PDIP, Jakarta, Minggu (17/12). PDIP resmi mengusung pasangan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno pada Pilgub Riau, Asrun-Hugua pada Pilgub Sulawesi Tenggara, Marianus Sae-Emilia Nomleni pada Pilgub NTT, dan Murad Ismail-Barnabas Orno pada Pilgub Maluku. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/17Rivan Awal Lingga Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (kiri) menyerahkan surat rekomendasi kepada pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Murad Ismail (tengah) dan Barnabas Orno (kanan) seusai mengumumkan bakal calon gubernur dan wakil gubernur empat daerah di DPP PDIP, Jakarta, Minggu (17/12). PDIP resmi mengusung pasangan Arsyadjuliandi Rachman-Suyatno pada Pilgub Riau, Asrun-Hugua pada Pilgub Sulawesi Tenggara, Marianus Sae-Emilia Nomleni pada Pilgub NTT, dan Murad Ismail-Barnabas Orno pada Pilgub Maluku. ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/ama/17

PPP menilai, Murad-Barnabas bisa menjalin koordinasi dengan semua pemangku kepentingan yang ada di daerah.

"Dengan forum komunikasi pimpinan daerah, Kapolda, Kejaksaan Tinggi, Pengadilan Tinggi, Pangdam dan organisasi masyarakat sipil," kata dia.

PPP juga telah menjalin komunikasi dengan berbagai pihak sebelum mendukung keduanya untuk memastikan apakah bisa diterima atau tidak oleh masyarakat.

"Ketika kami akan mencalonkan kita tanya dulu, nguping-nguping dulu di sana. Itu untuk memastikan ketika dia duduk tidak menimbulkan persoalan koordinasi," ucap Romi.

Baca juga: Resmi, PDI-P Usung Murad Ismail-Barnabas Orno pada Pilkada Maluku 2018

Pertimbangan lainnya adalah  elektabilitas.

"Mengukur itu, PPP pertimbangkan survei yang telah dilakukan. Murad angkanya terus menanjak. Kami tak ingin dukung orang yang elektabilitas tinggi tapi trennya menurun," kata Romi.

Terakhir, pertimbangan PPP mendukung Murad-Barnabas adalah terkait spiritualitas.

"Tak harus kiai, ustadz, ulama. Siapapun yang jadi pemimpin di Indonesia hendaklah yang menjunjung ketuhanan. Agama dan negara harus berjalan bersama dan melengkapi," ujar dia.

Sebelumnya, Partai NasDem dan PDI Perjuangan juga telah mendeklarasikan dukungannya kepada Murad dan Barnas untuk maju dalam Pilkada Maluku 2018.

Barnabas merupakan kader PDI-P yang saat ini masih menjabat Bupati Maluku Barat Daya.

Kompas TV Partai Persatuan Pembangunan kubu Djan Faridz resmi mendukung Sudirman Said untuk maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com