Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Agung Laksono Bantah Faksi di Partai Golkar Munculkan Kekisruhan

Kompas.com - 19/12/2017, 17:52 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pakar Partai Golkar Agung Laksono membantah bahwa faksi-faksi yang ada dalam internal partainya kerap membuat kisruh.

Hal itu disampaikan Agung menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang mengatakan adanya sejumlah faksi di internal Golkar.

"Saya katakan tidak. Saya menolak kalau turbulensi dalam partai akibat adanya faksi-faksi. Faksi-faksi di berbagai partai-partai di dunia itu sesuatu hal yang lumrah," tutur Agung di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Selasa (19/12/2017).

Ia menambahkan, keberadaan faksi di partai politik justru bisa menghasilkan dinamika demokrasi yang sehat sehingga tak perlu dikhawatirkan. Sebab, lanjut Agung, salah satu ciri demokrasi adalah adanya perbedaan pendapat.

(Baca juga: Airlangga Hartarto Sebut Faksi di Internal Golkar Tak Hambat Kinerja Partai)

Ia menambahkan, jika keberadaan faksi bisa dikelola dengan baik, maka tak akan menjadi masalah bagi Partai Golkar.

"Sekarang ini bukan karena kasus partai, tetapi karena kasus yang menimpa ketum (ketua umum) kami Setya Novanto," ucap Agung.

"Jadi saya kira tidak ada hubungan dengan faksi-faksi. Saya kira baik sepanjang bisa dipelihara persatuan," kata mantan ketua DPR itu.

Presiden Joko Widodo sebelumnya sempat membeberkan rahasia umum di kalangan Partai Golkar soal "kubu-kubuan" yang ada di dalam partai berlambang beringin tersebut.

Hal tersebut ia ungkapkan saat membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Senin (18/12/2017).

"Yang saya tahu, ada grup-grup besar di Golkar. Ada grupnya Pak JK (Jusuf Kalla), ada. Ada grup besar dari Pak ARB (Aburizal Bakrie) ada. Pak Luhut (Luhut Binsar Pandjaitan) ada. Diam-diam, tapi ada," kata Jokowi.

(Baca juga: Saat Jokowi "Blak-blakan" soal "Kubu-kubuan" di Golkar)

Bahkan Jokowi pun membuka grup lainnya yang kerap memegaruhi keputusan politik di Golkar.

"Ada juga grup besar Pak Akbar Tandjung, ada, semua tahu. Ada juga grup besar Pak Agung Laksono dan grup besar lainnya," kata Jokowi.

Jokowi juga berpesan agar Partai Golkar ke depan menjaga soliditasnya. Sebab, diakuinya masalah Partai Golkar punya dampak politik besar di nasional

Kompas TV Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Partai Golkar
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com