Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Ribuan Kader Golkar Dibuat "Ngakak" Jokowi Berkali-kali

Kompas.com - 19/12/2017, 06:03 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

Kompas TV Presiden Joko Widodo membuka Musyawarah Nasional Luar Biasa Partai Golkar

Hubungan Jokowi dan Golkar terbilang dekat. Bahkan, sudah jauh-jauh hari partai berlambang pohon beringin itu menyatakan dukungan kepada Jokowi untuk maju lagi pada Pilpres 2019.

Jokowi sendiri secara gamblang mengatakan tak ingin internal Golkar pecah akibat berbagai terpaan masalah.

Ia bahkan berharap Golkar solid, tidak hanya demi internal, tetapi juga politik nasional.

Kader PDI Perjuangan itu bahkan mengaku waswas saat mendengar kabar situasi Golkar memanas pada November.

(Baca juga: Alasan Jokowi Blak-blakan soal Kubu-kubu di Golkar)

Seperti diketahui, Golkar disorot tajam publik akibat mantan ketua umumnya, Setya Novanto, terlibat kasus korupsi KTP elektronik.

Bagi Jokowi, Golkar adalah partai istimewa. Selain punya sejarah panjang, Golkar juga partai yang bisa menopang Jokowi di 2019.

Bahkan, di hadapan ribuan kader Golkar, Jokowi menyebut DPD Golkar adalah tamu istimewanya saat bertemu di Istana beberapa waktu lalu.

"Selesai acara semua ketua DPD minta foto satu satu saya layani Karena merupakan tamu istimewa saya. Ada juga yang minta selfie, silahkan, saya juga layani," kata Jokowi menceritakan pertemuan dengan DPD Golkar kepada ribuan kader Golkar.

Setelah runtuhnya kekuasaan Setya Novanto di Golkar, tampaknya hubungan partai tersebut dengan Jokowi akan kian lengket.

Maklum, Ketua Umum Golkar saat ini, Airlangga Hartarto, adalah Menteri Perindustrian di Kabinet Kerja Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com