Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Jokowi dan Diminta Bayaran untuk Paspampres? Laporkan!

Kompas.com - 18/12/2017, 21:17 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Penerangan TNI Mayjen Fadhilah memastikan tidak ada biaya operasional yang dibebankan kepada institusi atau kelompok pada acara-acara yang melibatkan Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres).

Penegasan ini disampaikan TNI menanggapi pengakuan mantan Dirjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan, Antonius Tonny Budiono, bahwa ia memberikan uang Rp 150 juta untuk Paspampres saat mengundang Presiden Joko Widodo dalam acara-acara Kemenhub.

"Semua kegiatan sudah ditanggung oleh Negara," kata Fadhilah kepada Kompas.com, Senin (18/12/2017).

Kapuspen TNI Mayjen MS Fadhilah, saat masih menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) dalam konferensi pers di Kantor Dinas Penerangan AD, Jakarta, Minggu (27/11/2016).Dimas Jarot Bayu Kapuspen TNI Mayjen MS Fadhilah, saat masih menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AD (Kadispenad) dalam konferensi pers di Kantor Dinas Penerangan AD, Jakarta, Minggu (27/11/2016).
Fadhilah meminta semua pihak tidak ragu untuk melapor apabila ada oknum TNI atau pihak manapun yang mengatasnamakan Paspampres, yang meminta bayaran untuk acara yang dihadiri Presiden atau Wakil Presiden.

Baca juga: Dirjen Hubla Bayar Rp 150 Juta ke Paspampres Setiap Jokowi Hadiri Acara

"Mohon melaporkan kepada kami atau institusi Paspampres guna pencegahan terjadinya penyimpangan," ujar Fadhilah.

Dalam pengakuannya, Tonny menyebutkan bahwa uang yang digunakan untuk membayar Paspampres berasal dari uang suap kontraktor dan rekanan yang mengerjakan proyek di bawah Ditjen Perhubungan Laut.

Baca: Panglima TNI Instruksikan Selidiki Oknum Paspampres yang Terima Uang Dirjen Hubla

Fadhilah mengatakan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto menginstruksikan penyelidikan untuk mencari tahu apakah ada oknum Paspampres yang menerima uang dari Tonny.

"Untuk menindaklanjuti pengakuan ini, atas perintah Panglima TNI, Puspom TNI dan Irjen TNI akan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memperoleh keterangan lebih jauh dan menindak lanjuti untuk menemukan oknum-oknum yang terkait dengan persoalan ini," kata Fadhilah.

Kompas TV Orang nomor satu di Indonesia harus mendapatkan pengamanan tingkat tinggi karena bersangkutan dengan simbol negara dan martabat bangsa. Seperti apa tugas dan fungsi serta sisi lain dari Paspampres? Nono Sampono, komandan Paspampres era Presiden Megawati akan bercerita tentang suka dan duka menjadi Paspampres.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com