Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Senior Minta Golkar Tak Tutup Pintu untuk Calon Ketum Lain

Kompas.com - 18/12/2017, 13:26 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Golkar, Theo L Sambuaga, meminta partai berlambang beringin itu tak menutup pintu bagi calon-calon ketua umum lainnya.

Adapun Airlangga Hartarto sebelumnya telah ditetapkan sebagai ketua umum Partai Golkar melalui rapat pleno DPP.

"Kalau ada calon-calon lain kita jangan dari sekarang sudah menutup. Buka kesempatan, kan kader-kader Golkar banyak," ujar Theo di sela Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Golkar, Senin (18/12/2017).

Meski secara pribadi dirinya mendukung Airlangga sejak awal, namun proses pemilihan ketua umum pada munaslub akan membuktikan bahwa Partai Golkar adalah partai yang demokratis. Di samping itu, legitimasi kepemimpinan baru nantinya juga akan lebih kuat.

(Baca juga: Jusuf Kalla: Munaslub Solusi Terbaik untuk Golkar)

Namun, Theo menegaskan bahwa pemilihan tersebut agar tetap melalui mekanisme dan persyaratan yang berlaku.

"Partai Golkar kan partai demokratis. Siapa pun yang terpilih, kalau yang terpilih Pak Ketua Umum lagi (Airlangga) lebih hebat lagi. Tapi jangan menutup pintu," tuturnya.

Dalam rapat paripurna pada Rapimnas Partai Golkar, muncul interupsi agar Partai Golkar membuka peluang bagi calon ketua umum lain. Salah satunya diungkapkan oleh Sekretaris Dewan Kehormatan Partai Golkar Priyo Budi Santoso.

Priyo mengaku tak mempermasalahkan soal figur Airlangga. Namun, dalam pandangannya posisi ketua umum harus terpilih secara demokratis dan dipilih oleh seluruh peserta yang memiliki hak suara, dari pusat hingga daerah.

"Ketua umum ini baiknya tidak hanya secara sepihak di rapat pleno yang kemudian dibawa ke rapimnas. Khusus untuk ketua umum karena posisinya strategis dan mandatoris, maka itu baru akan sah, legal secara AD/ART mana kala posisinya diputuskan lewat munaslub," kata Priyo.

(Baca juga: Priyo Ingatkan Pemilihan Ketum Golkar Tak Sepihak dalam Rapat Pleno)

Sementara itu, Wakil Ketua Dewan Pakar Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto yang digadang-gadang juga ingin maju sebagai calon ketua umum, enggan berkomentar soal hal tersebut.

Ia menuturkan, dirinya tak menggalang dukungan kepada DPD.

"Tanya saja sama DPD-DPD, pemilik suara yang ditanya," kata Titiek.

Menurut Titiek, siapa pun boleh boleh maju jika ingin menjadi calon ketua umum.

"Sebaiknya memang namanya munaslub itu enggak calon tunggal, pasti harus ada pemilihan," ujar putri Presiden Kedua RI Soeharto itu.

Kompas TV Munaslub Golkar akan membuka kesempatan bagi calon lain untuk maju mencalonkan diri sebagai Ketua Umum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com