Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Permohonan Mendalam Megawati kepada Jokowi...

Kompas.com - 16/12/2017, 11:49 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rakornas Tiga Pilar PDIP Perjuangan menghadirkan permohonan mendalam Ketua Umum PDIP Perjuangan Megawati Soekarnoputeri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Permohonan itu terkait dengan tambahan anggaran untuk pengembangan riset dan penelitian di Indonesia yang dinilai sangat minim oleh Megawati.

"Saya mohon dengan sangat, tinggi (kan) saja bapak (anggarannya),  kalau bisa 5 persen (dari APBN) itu untuk research dan penelitian," ujarnya di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Tangerang, Sabtu (16/12/2017).

Sejak masih di DPR dulu hingga kini tutur Megawati, pemeritah tidak pernah mengalokasikan anggaran lebih dari 1 persen pun dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).

Baca juga : Pesan Megawati untuk Kepala Daerah yang Diusung PDI-P: Merakyat, Sederhana, Tidak Korupsi

Padahal tutur dia, riset dan penelitian sangat diperlukan bagi Indonesia untuk meningkatkan daya saing dan menciptakan kedaulatan ekonomi yang berdiri di atas kaki sendiri (Berdikari).

Dia berharap, jika anggaran riset tidak naik hingga 5 persen, maka paling tidak bisa mencapai 2,5 persen dari APBN.

"Yang namanya research penelitian dari dulu sampai sekarang 1 persen (dari APBN) saja tidak pernah. Jadi menurut saya sangat aneh kalau kita bercita-cita untuk memajukan bangsa dan negara ini," kata Megawati.

Bung Karno tutur dia, sudah mengingatkan bahwa pembangunan Berdikari harus membuka ruang yang seluas-luasnya kepada rakyat untuk turut bergotong royong membangun ekonomi bangsa.

Oleh karenanya, sangat penting mempersiapkan rakyat yang berwatak pembangunan yaitu rakyat yang terdidik, terlatih, dan menguasai perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tetapi, tetap berkepribadian dan berorientasi kepada kepentingan nasional. Atas dasar itu, Megawati menilai pemerintah perlu lebih memperhatikan riset dan penelitian di Indonesia.

Kompas TV Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono dan presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri juga terlihat hadir menyaksikan akad nikah Kahiyang dengan Bobby.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com