Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gunung Agung Erupsi, Aktivitas Bantaran Sungai pun Mati

Kompas.com - 14/12/2017, 21:45 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Erupsi Gunung Agung tak hanya berdampak pada tercemarnya udara akibat batuk abu vulkanik, tapi juga pada aliran sungai.

Kapolres Klungkung AKBP Bambang Tertianto, mengatakan, wilayahnya memang tidak terdampak langsung pada erupsi.

Bahkan, Klungkung merupakan tempat yang pertama kali menjadi tempat mengungai warga Karangasem begitu erupsi pertama terjadi. Namun, Klungkung mendapat imbas aliran sungai dari Karangasem.

Pipa Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) seringkali bocor dan membuat aliran air mati. Akhirnya, warga terpaksa membeli air bersih yang ditampung dalam jirigen.

"Di Karangasem ada jembatan roboh karna kena air (mengandung) abu," kata Bambang saat ditemui di kantornya, Rabu (13/12/1017).

Baca juga : Kisah I Kadek Tantri Wulandari, Lahir di Tengah Bencana Gunung Agung

Kali Unda yang terletak di Banjar Suka Duka, aliran airnya yang deras kini berwarna coklat pekat. Padahal, sebelumnya sungai tersebut sangat jernih. Bahkan, Kali Unda terkenal sebagai salah satu destinasi wisata di Klungkung, Bali.

Salah satu pemandangan yang terkenal dari Kali Unda yakni aliran air yang menyerupai air terjun. Warga di bantaran Kali Unda, Nisfah (55), menyebut air terjun tersebut kerap digunakan sebagai latar belakang orang berfoto.

"Biasanya orang syuting-syuting banyak di sini. Foto-foto," kata Nisfah.

Nisfah mengakui bahwa erupsi Gunung Agung sangat mengganggu aktivitas warga Banjar Suka Duka. Karena wisatawan tak ada yang berkunjung, Nisfah yang membuka warung makan pun kini sepi pembeli.

Baca juga : Pariwisata Bali Lesu akibat Erupsi Gunung Agung, Pengusaha Surati Presiden

Sewaktu Gunung Agung pertama kali erupsi pada akhir September 2017, ia dan warga lain sempat mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Warga bukannya khawatir air meluap, tapi karena aliran sungai membawa abu vulkanik yang berbahaya.

"Saya sampai sesak nafas gara-gara air sungai tercemar. Ini baru sembuh," kata Nisfah.

Selain keruh, air sungai berbau tidak enak. Warga yang biasanya mencuci dan mandi di kali pun tak bisa lagi menggunakannya. Bahkan, ikan-ikan yang biasa dipancing warga pun mati.

Untungnya, warga di bantaran Kali Unda mendapat pasokan air yang melimpah. Air dari PDAM bersih dan lancar.

"Kalau banjir kan sudah biasa. Ini kan ada tambahan (abu vulkanik). Baru dikit air, kaget, lari," kata Nisfah.

Baca juga : Erupsi Gunung Agung, Okupansi Hotel Sentuh Angka 15 Persen

Anggota Bhabinkamtibmas Semara Pura Tangin Polres Klungkung, Aiptu I Wayan Eka Suastika mengatakan, air Kali Unda yang bercampur lahar dingin sempat naik hampir setinggi permukaan tanah rumah warga.

Aliran Kali Unda akan bermuara di laut. Dengan demikian, aie laut pun akan tercemar abu vulkanik dan belerang.

Di permukaan sungai, terdapat endapan abu vulkanik yang sudah mengeras seperti batu.

Untuk mengantisipasi air pasang, Wayan meminta warga mengungsi.

"Kalau debit air naik, segera cari tempat aman. Segera tinggalkan. Tidak ada alasan untuk stay," kata Wayan.

Namun, warga bersikeras tetap tinggal. Mereka menganggap situasi masih aman untuk menetap. Salah satu warga bernama Komang mengatakan, mereka hanya butuh bantuan logiatik untuk melakukan ronda malam.

"Kami kalau malam butuh kopi, air mineral, logistik," kata Komang.

Meski begitu, ia tetap berterimakasih atas atensi kepolisian terhadap warga. Ia menyadari bahwa warga berpotensi tercemar air. Namun, menurut dia sejauh ini warga masih bisa melakukan akrivitas seperti biasa tanpa sepenuhnya terganggu.

Kompas TV Jumlah pengungsi di Gor Swecapura, Klungkung, terus bertambah, sementara kebutuhan logistik hingga saat ini menipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com