Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah I Kadek Tantri Wulandari, Lahir di Tengah Bencana Gunung Agung

Kompas.com - 14/12/2017, 06:49 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

KARANGASEM, KOMPAS.com - Kehadiran seorang bayi perempuan cukup menyedot perhatian di pengungsian Banjar Tengading, Desa Antiga, Karangasem. I Kadek Tantri Wulandari namanya. Usianya baru genap satu bulan.

Ya, I Kadek Tantri Wulandari lahir di pengungsian di Desa Sibetan, Karangasem, di tengah keprihatinan akibat erupsi Gunung Agung, Bali. Bayi tersebut terlihat tidur tenang sambil digendong polwan yang menyambangi pengungsian.

"Lahir waktu masih di pengungsian, di sekolah Sibetan. Lahirnya di rumah sakit tapi sudah mengungsi saat itu," ujar salah satu polwan.

Kadek merupakan anak kedua dari Wayan Pundo (36) dan Wayan Wentan (27). Pundo mengatakan, istrinya melahirkan normal tanpa ada halangan apa pun.

"Si Ibu bilang sakit perut. Saya telepon relawan sana, terus diajak ke Karangasem. Pas sampai Karangasem, baru juga setengah jam, eh lahir," kata Pundo.

(Baca juga: Semangat Bertahan Hidup di Tengah Bencana Gunung Agung)

Pemberian nama bayi tersebut tidak sembarangan. Pundo mengatakan, nama Tantri berasal dari nama pengungsian mereka sebelumnya di Banjar Mantri, Sibetan.

"Supaya kalau nanti situasinya saya bisa bilang ke dia, tuh dulu lahirnya di Banjar Mantri. Jadi ada kenang-kenangan, tanda," kata Pundo.

Erupsi Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, 26 November 2017. Gunung Agung terus menyemburkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian yang terus meningkat, mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak. Letusan juga disertai dentuman yang terdengar sampai radius 12 kilometer.AFP PHOTO / SONNY TUMBELAKA Erupsi Gunung Agung terlihat dari Kubu, Karangasem, Bali, 26 November 2017. Gunung Agung terus menyemburkan asap dan abu vulkanik dengan ketinggian yang terus meningkat, mencapai ketinggian 3.000 meter dari puncak. Letusan juga disertai dentuman yang terdengar sampai radius 12 kilometer.
Kadek memiliki berat sekitar 2,7 kilogram. Ia dan Sang Ibu tak berlama-lama menginap di rumah sakit. Mereka kembali ke pengungsian sehari setelah melahirkan. Sayangnya, hingga saat ini, bayi Kadek belum diimunisasi.

Seorang polwan mengatakan, biasanya ada tim medis yang setiap hari datang ke pengungsian. Namun, Kadek belum tertangani dengan baik. Polwan tersebut meminta Pundo membawa bayinya ke puskesmas terdekat untuk diimunisasi.

"Takutnya kena virus. Kan kasihan apalagi situasi kayak gini," kata Polwan tersebut.

(Baca juga: Cara Polisi Hibur Anak-anak di Pos Pengungsian Gunung Agung)

Pundo mengatakan, dirinya sempat pulang ke rumahnya di Sibetan. Namun, setelah terjadi letusan, ia kembali pengungsian.

Dalam dua bulan terakhir, ia beserta istri dan anak sudah tiga kali berpindah tempat pengungsian. Jarak rumahnya ke pengungsian sekarang cukup jauh. Waktu yang ditempuh sekitar 1 jam 30 menit menggunakan sepeda.

Pundo terakhir kali menengok rumahnya pada 22 November 2017.

"Masih bagus waktu itu. Tapi kalau sekarang kata teman-teman kondisinya tuh, waduh, tidak mau lihat lagi. Debu banyak," kata dia.

Kompas TV Jumlah pengungsi di Gor Swecapura, Klungkung, terus bertambah, sementara kebutuhan logistik hingga saat ini menipis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com