Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Diprediksi Hanya Jadi "Penyanyi Latar" di Pilpres 2019

Kompas.com - 14/12/2017, 16:20 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Golkar diprediksi hanya akan menjadi "penyanyi latar" pada Pemilihan Presiden 2019.

Sebab, Golkar tak mempunyai tokoh dengan elektabilitas tinggi untuk diusung sebagai calon presiden maupun wakil presiden.

Hal ini terlihat dari hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia pada tanggal 1-4 November 2017.

Tak ada satu pun tokoh Golkar yang mendapatkan suara signifikan untuk menjadi calon presiden.

-- -
Pada urutan pertama, ada Joko Widodo sebagai petahana dengan elektabilitas sebesar 38,4 persen. Prabowo Subianto berada di bawahnya dengan 24,6 persen.

Baca: Survei LSI: Elektabilitas Golkar Disalip Gerindra

Selanjutnya, ada Jenderal TNI Gatot Nurmantyo 7,5 persen, Gubernur DKI Anies Baswedan 4,9 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono 3,2 persen.

"Sebagai partai pemenang pemilu ke dua dalam pemilu terakhir, 2014, partai ini gagal melahirkan satu tokoh pun," kata peneliti LSI Ardian Sopa, saat merilis hasil surveinya, Kamis (14/12/2017).

Bahkan, lanjut Ardian, tokoh Golkar juga tidak muncul saat dilakukan survei calon wakil presiden. Nama yang muncul sebagai cawapres masih berkutat pada Gatot Nurmantyo, Agus Harimurti Yudhoyono, dan Anies Baswedan.

"Bahkan Partai Golkar terancam tidak memiliki tokoh untuk kaliber sekelas wakil presiden sekalipun," ujar Ardian.

Baca: Survei Poltracking: Elektabilitas Gerindra Salip Golkar

Dengan kondisi ini, kata Ardian, tidak heran jika sejak awal Golkar sudah menyatakan dukungannya kepada Jokowi untuk maju kembali pada Pilpres 2019.

Ardian memprediksi, di pilpres nanti, Golkar hanya akan menjadi pelengkap.

"Jadi Golkar ini terancam hanya menjadi penyanyi latar untuk Pilpres 2019," ujar Ardian.

Survei ini dilakukan secara nasional dengan wawancara tatap muka terhadap 1200 responden. Metode yang digunakan adalah multistage random sampling dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen.

Kompas TV Partai politik harus aktif mencari capres cawapres kompeten lalu menyosialisasikannya di masyarakat.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com