Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY: AM Fatwa adalah Sosok yang Kritis

Kompas.com - 14/12/2017, 14:30 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, Indonesia kehilangan salah satu putra terbaik bangsa atas meninggalnya Andi Mappetahang Fatwa atau AM Fatwa.

Bagi SBY, AM Fatwa adalah seseorang yang kritis. SBY mengaku kenal dan bersahabat dengan mantan Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI tersebut sejak era reformasi pada 1998.

"Kami dulu sering berdiskusi, bertukar pikiran, memikirkan Indonesia yang waktu itu sedang mengalami musibah kisis besar dan mengawali, sebuah perubahan yang kemudian dikenal dengan reformasi," kata SBY, usai melayat di rumah duka, Jalan Palem, Jakarta, Kamis (14/12/2017). 

Baca: Kenangan Fahri Hamzah Bersama AM Fatwa

Menurut SBY, AM Fatwa sangat kritis terhadap siapa pun karena kecintaannya pada bangsa dan negara.

Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang FatwaAgus Susanto Anggota Dewan Perwakilan Daerah Andi Mappetahang Fatwa
"Saya mengenal sosok AM Fatwa adalah mencintai kebenaran, keadilan, demokrasi, kebebasan, dan persamaan hak diantara warga bangsa, itulah pikiran-pikiran almarhum," ujar Ketua Umum Partai Demokrat ini. 

"Almarhum adalah sosok yang kritis meskipun saya bersabat baik. Sesekali Beliau melancarkan krtitiknya kepada pemerintah, kritik kepada saya pribadi," tambah SBY. 

Baca: Sebelum Meninggal, AM Fatwa Sempat Titip Pesan kepada Oesman Sapta

SBY mengungkapkan, AM Fatwa menyimpan harapan terhadap generasi muda Indonesia.

"Harapan-harapan Beliau kepada generasi muda agar bangsa kita terus menuju ke yang lebih baik," ujar SBY.

Salah satu kenangan yang diingat SBY adalah saat AM Fatwa, yang tercatat sebagai anggota DPD, mengirimkan surat hak bertanya. Pertanyaan yang diajukannya sangat kritis.

Baca juga: Anies: AM Fatwa adalah Pejuang Tangguh sejak Masa Mudanya...

"Saya jawab dengan seksama, sehingga ada hubungan baik antara legislatif dulu. Itu sebenarnya nafas demokrasi. Saya yakin Almarhum telah berbuat terbaik untuk bangsa kita," kata SBY.

AM Fatwa meninggal dunia pada usia 78 tahun di Jakarta, Kamis pagi (14/12/2017), setelah berjuang melawan kanker hati di Rumah Sakit MMC, Jakarta.

Rencananya jenazah AM Fatwa akan dikebumikan sore ini, pukul 15.00 WIB di TMP Kalibata, Jakarta Selatan.


Kompas TV Apa makna dibalik pertemuan dadakan Presiden Keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono dengan Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

KPU: Cagub-Cawagub Usia 30 Tahun, Cabup-Cawabup 25 Tahun Saat Dilantik 1 Januari 2025

Nasional
Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Operasi Besar di RSPPN PB Soedirman, Prabowo: Saya Dua Kali Kecelakaan Terjun Payung

Nasional
Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Jokowi Jenguk Prabowo Usai Jalani Operasi Cedera Kaki di RSPPN PB Soedirman

Nasional
Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Prabowo Jalani Operasi Besar di RSPPN Soedirman Pekan Lalu

Nasional
Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Disinggung Komunikasi dengan Anies untuk Pilkada Jakarta, Hasto: PDI-P Tidak Kurang Stok Pemimpin

Nasional
Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Survei LSI: Ada Pengaruh Jokowi, yang Membuat Kaesang Unggul di Jateng

Nasional
Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Mimi Campervan Girl dan Tim THK Dompet Dhuafa Bagikan Sapi Kurban untuk Warga Ohoidertawun

Nasional
Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Hasto Siap Hadir Jika Dipanggil KPK Lagi Juli Mendatang

Nasional
PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

PDI-P Buka Peluang Kerja Sama Politik dengan PAN, Gerindra dan PKB di Beberapa Provinsi

Nasional
Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Menkominfo Didesak Mundur soal PDN, Wapres: Hak Prerogatif Presiden

Nasional
PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

PDN Diretas, Wapres: Tidak Terpikirkan Dahulu Ada Peretasan Dahsyat

Nasional
Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Menteri BUMN Cek Kesiapan Jaringan Gas Pertamina di IKN

Nasional
Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Soal Koster Kembali Diusung di Pilkada Bali, Hasto: Megawati di Bali Lakukan Pemetaan

Nasional
Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Yakin Menang di Pilkada Jakarta, PKS: Presidennya Sudah Prabowo, Pendukung Anies 2017

Nasional
PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

PDI-P Siapkan Kader Sendiri jika Kaesang Maju Pilkada Jateng 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com