Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 14/12/2017, 10:55 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPD RI Oesman Sapta Odang masih berkomunikasi dengan anggota DPD AM Fatwa sebelum Fatwa mengembuskan nafas terakhirnya, Kamis (14/12/2017) pagi.

Komunikasi tersebut dilakukan lewat sambungan telepon saat Fatwa hendak pergi berobat.

"Tadi malam masih bicara di telepon dengan saya, setelah dia sudah berobat. Akan masuk rumah sakit tadi malam," ujar Oesman Sapta di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis.

AM Fatwa sempat menyampaikan pesan kepada Oesman Sapta. Saat itu, Fatwa berpamitan dengannya dan menitipkan keluarganya.

"Mengatakan bahwa 'saya menitipkan keluarga saya'. Tapi saya enggak terpikir apa arti dari 'titipan' ini," ucap Ketua Umum Partai Hanura itu.

(Baca juga: Anies: AM Fatwa adalah Pejuang Tangguh sejak Masa Mudanya...)

Oesman Sapta menyampaikan rasa kehilangan yang sedalam-dalamnya terhadap kepergian Fatwa. Menurut dia, Fatwa merupakan orang luar biasa yang sangat konsisten dengan sikap dan perjuangannya.

AM Fatwa juga turut andil dalam proses Oesman Sapta menjadi Ketua DPD RI karena sempat memimpin rapat paripurna DPD saat itu.

"Pak AM Fatwa adalah seorang tokoh yang benar-benar tulus dan ikhlas, pemberani. Dia adalah seorang petarung. Kalah sudah dia mengambil keputusan, dia tidak bergerak sedikit pun," tuturnya.

"Saya, terutama keluarga dan seluruh anggota DPD RI dan MPR RI mengucapkan turut berduka cita semoga arwahnya ditempatkan di sisi Allah SWT," kata dia.

AM Fatwa meninggal usia di usianya yang ke-78 pada Kamis pagi Pukul 06.17 WIB di Rumah Sakit MMC, Jakarta. Rencananya, jenazah akan dikebumikan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.

(Baca juga: AM Fatwa Meninggal Dunia Setelah Berjuang Melawan Kanker Hati)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

KPK Cegah Pengusaha Hanan Supangkat Terkait Kasus TPPU Syahrul Yasin Limpo

Nasional
Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Wapres Kumpulkan Menteri Bahas Stunting, Ungkap Prevalensinya Hanya Turun 0,1 Persen

Nasional
Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Jokowi Panggil 2 Menterinya, PKB Tegaskan Hak Angket Pemilu Terus Bergulir

Nasional
Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Dirut Pertamina Patra Niaga Terjun Langsung Cek Kesiapan Layanan Avtur untuk Persiapan Lebaran 2024

Nasional
KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

KPU Lanjutkan Rekapitulasi Suara Nasional untuk Jabar dan Maluku Hari Ini

Nasional
Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Gubernur Jakarta Dipilih Lewat Pilkada, Raih Suara 50 Persen Plus Satu Dinyatakan Menang

Nasional
SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

SK Penambahan Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton Segera Dirilis

Nasional
Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Dito Mahendra Terdaftar di Perbakin, Klaim Hobi dan Koleksi Senpi

Nasional
Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Golkar Dukung Hasil Pemilu yang Akan Ditetapkan KPU

Nasional
Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Jokowi Dinilai Tengah Lakukan Manajemen Risiko dengan Panggil 2 Menteri PKB

Nasional
TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

TKN Pertanyakan kepada Siapa Hak Angket Akan Digulirkan

Nasional
Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Ketua PPLN Kuala Lumpur Akui Ubah 1.402 Data DPT Tanpa Rapat Pleno

Nasional
Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Pakar Hukum: Menangkan Gugatan Pilpres di MK Nyaris Mustahil

Nasional
Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Ditanya Soal Jatah Kursi di Kabinet Mendatang, Zulhas Serahkan ke Presiden Terpilih

Nasional
TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

TPN: Hak Angket Sudah Jadi Sikap Partai, pada Dasarnya Akan Kami Gulirkan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com