JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Golkar Aziz Syamsuddin akhirnya mengalah untuk menjadi calon ketua umum Partai Golkar dalam musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada 19-20 Desember.
Ia mengaku sempat hendak maju sebagai calon ketua umum, namun mengurungkan niatnya dengan alasan menghindari kegaduhan di tubuh Golkar.
"Ya daripada gaduh di partai. Partai kan tidak boleh gaduh. Ada kepentingan yang lebih besar. Pilkada 2018, Pilpres 2019," kata Aziz usai rapat pleno di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (13/12/2017).
Aziz menyatakan telah legawa untuk mundur dari kontestasi pemilihan ketua umum Partai Golkar. Ia meyakini dengan terpilihnya Airlangga sebagai ketua umum secara aklamasi tak membuat soliditas Partai Golkar berkurang.
(Baca juga: Airlangga Hartarto: Tak Ada Faksi di Tubuh Partai Golkar)
Aziz meyakini partai berlambang beringin itu akan tetap solid kala dipimpin Airlangga. Ia menilai pilihannya untuk mundur dari kontestasi pemilihan Ketua Umum Golkar merupakan langkah terbaik bagi dirinya dan partai.
Saat ditanya apakah dirinya masih akan memperjuangkan posisinya sebagai calon ketua DPR, ia menjawab bakal menyerahkan sepenuhnya pada Airlangga selaku ketua umum yang baru.
"Nanti Pak Airlangga yang tentukan. Saya serahkan ke Pak Airlangga. Saya ikut saja perintah partai. Kami kan kader partai," kata Aziz.