Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPI: BIN dan Polri Paling Aktif Melawan Radikalisme

Kompas.com - 13/12/2017, 18:05 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) memantau lembaga negara yang paling konsisten melawan radikalisme sepanjang 2017. Hasilnya, Badan Intelijen Negara (BIN) dan Polri adalah dua lembaga negara yang dinilai paling konsisten melawan aksi-aksi radikalisme.

Direktur LPI Boni Hargens menjelaskan, BIN di bawah kepemimpinan Jenderal (Pol) Budi Gunawan dinilai mampu menyajikan informasi akurat ke Presiden Joko Widodo dan aparat kepolisian terkait kelompok radikal di Indonesia.

Di tataran wacana pun, Budi Gunawan dinilai aktif mereduksi pengaruh-pengaruh kelompok radikal.

"Salah satunya terkait Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Budi dengan tegas mengatakan bahwa itu bukan gerakan dakwah, melainkan gerakan politik. Ini pula yang memperkuat keputusan pemerintah membubarkan HTI," ujar Boni dalam keterangan persnya di bilangan Semanggi, Jakarta Selatan, Rabu (13/12/2017).

Baca juga : Eks Kepala BAIS Sebut Radikalisme Kini Digunakan untuk Kepentingan Politik

Jika BIN lebih fokus ke penyajian informasi, Polri lebih fokus ke tindakan pencegahan dini sekaligus penegakkan hukum terhadap kelompok radikal. Hal itu bisa dibuktikan dengan jumlah pelaku teror yang ditangkap sepanjang 2017.

Selain BIN dan Polri, LPI memonitor lembaga negara lainnya yang juga konsisten di dalam melawan aksi radikalisme. Lembaga itu, yakni Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Majelis Perwakilan Rakyat (MPR) RI.

"Meskipun sosok Panglima TNI sebelum sekarang, Gatot Nurmantyo yang diduga berpolitik melalui kelompok-kelompok itu, namun itu rupanya tidak berpengaruh terhadap penilaian terhadap TNI secara umum," ujar Boni.

Adapun, MPR RI dinilai sebagai salah satu lembaga negara yang konsisten di dalam melawan radikalisme karena program sosialisasi empat pilar. Program itu dinilai cukup mempengaruhi masyarakat, terutama di tataran universitas.

Baca juga : Boni Hargens Sebut Pilpres 2019 Pertarungan Jokowi Versus Radikalisme

Hasil pemantauan itu, lanjut Boni, dilakukan oleh tim khusus. Tim mengumpulkan data berdasarkan identifikasi subyek (lembaga negara), kemudian disandingkan dengan sejumlah sumber, misalnya wawancara, dokumen dan berita media massa.

Terakhir, tim menganalisis data-data kemudan didapatkanlah empat lembaga negara yang dinilai paling responsif melawan radikalisme.

Poin indikator dalam mengidentifikasi lembaga negara, antara lain kinerja lembaga dan kepemimpinan dalam lembaga tersebut. Kinerja lembaga, antara lain diukur dari kebijakan yang dikeluarkan, tindakan kongkret pimpinan lembaga dan kecepatan serta ketepatan pimpinan lembaga dalam mengambil keputusan.

Kompas TV TNI berharap, prestasi ini terus dipertahankan dan menjadi lebih.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Terima Keluhan Jemaah Haji, Anggota Timwas Haji DPR: Pemerintah Dinilai Abaikan Rekomendasi DPR

Nasional
Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Zita Anjani Berkurban Dua Sapi di Cipinang, Beri Nama Anyeong dan Haseyo

Nasional
Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Rayakan Idul Adha, Menko Polhukam Ungkit Pengorbanan untuk Bangsa dan Negara

Nasional
Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Paus Fransiskus Akan Kunjungi Masjid Istiqlal Pada 5 September 2024

Nasional
Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Soal Kans Dampingi Anies pada Pilkada Jakarta, Ida Fauziyah: Belum Membicarakan sampai ke Situ

Nasional
Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Pimpinan KPK Dinilai Tak Mau Tangkap Harun Masiku, Bukan Tidak Mampu

Nasional
Muhadjir: Pelaku Judi 'Online' Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Muhadjir: Pelaku Judi "Online" Dihukum, Penerima Bansos Itu Anggota Keluarganya

Nasional
Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Prabowo Sumbang Ratusan Hewan Kurban, Gerindra: Rasa Syukur Pemilu 2024 Berjalan Lancar

Nasional
Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Idul Adha, Prabowo Berkurban 48 Sapi ke Warga Kecamatan Babakan Madang, Bogor

Nasional
Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Golkar Jagokan Putri Akbar Tanjung, Sekar Krisnauli, pada Pilkada Solo

Nasional
Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Tinjau Proyek Pengendalian Banjir di Semarang, Jokowi: Minimal Bisa Menahan Rob Selama 30 Tahun

Nasional
Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Airlangga Tegaskan Ridwan Kamil Bakal Lebih Dengarkan Golkar ketimbang Pihak Lain soal Pilkada

Nasional
DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

DPP Pemuda Batak Bersatu Dukung Nikson Nababan Jadi Gubernur Sumut

Nasional
Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Khotbah di Depan Jokowi, Ketua KPU Bawakan Tema Kurban sebagai Ujian Keimanan

Nasional
Korban Judi 'Online' Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Korban Judi "Online" Diusulkan Dapat Bansos, Begini Respons Menaker

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com