JAKARTA, KOMPAS.com — Politisi PDI-P, Junimart Girsang, meminta Partai Golkar serius dalam menentukan ketua DPR pengganti Setya Novanto bila nantinya ada pergantian.
Ia menyadari, posisi ketua DPR memang menjadi hak Fraksi Partai Golkar. Namun, jika sosoknya sudah tersangkut hukum, hal itu akan memperburuk citra DPR.
Karena itu, Junimart meminta Golkar menunjuk sosok yang tepat sebagai pengganti Novanto.
"Pilihlah ketua yang betul. Tidak seperti selama ini," kata Junimart dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
"Kami sih enggak terganggu, tapi agak-agak lucu saja. Ketua mundur, masuk yang satu, yang mundur ketua lagi. Setelah ini kami sudah tahu, setelah ini enggak tahu," ujar dia.
Ia menegaskan bahwa Partai Golkar tidak bisa asal menunjuk anggota fraksinya untuk duduk di kursi Ketua DPR.
Junimart mengatakan, jika kembali salah memilih orang, seluruh anggota DPR kembali akan dicap negatif oleh publik.
(Baca juga: "Persepsi Mayoritas Rakyat Indonesia Ketua DPR Harus Diganti")
Politisi PDI-P itu menambahkan, DPR merupakan lembaga tinggi negara yang perlu dijaga marwahnya oleh setiap anggota dan pimpinannya.
"Jangan sampai jadi main-mainan di masyarakat juga ini. Saya secara pribadi dan fraksi kami tidak merasa terganggu. Kami hanya menyampaikan fakta yang ada ke publik, inilah fakta itu," ujar Junimart.
"Tapi tolonglah supaya DPR juga tidak menjadi barang mainan di luar, tidak menjadi bahan cemoohan di luar karena perilaku orang-orangnya," kata dia.