Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Ketum Golkar, Titiek Soeharto Dinilai Pantas Saingi Airlangga Hartarto

Kompas.com - 07/12/2017, 20:09 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) mengapresiasi Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto sebagai salah satu calon ketua umum Partai Golkar.

Meski begitu, ada nama lain yang juga dinilai GMPG sejajar dengan Airlangga dalam hal integritas. Nama yang disebut GMPG adalah puteri Presiden ke-2 RI, Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto.

"Kami pernah sampaikan langsung kepada beliau sebagai salah satu (anggota) dewan pakar yang kami anggap bersih," ujar Koordinator GMPG Ahmad Doli Kurnia di Jakarta, Kamis (7/12/2017).

Belakangan, nama Titiek Soeharto muncul ke permukaan dan disebut akan maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar. Titiek sendiri sudah menyampaikan ketertarikannya maju saat munaslub digelar.

Saat ini, Titiek Soeharto menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pakar DPP Partai Golkar.

(Baca juga: Prihatin Kondisi Golkar, Titiek Soeharto Ingin Maju Calon Ketua Umum)

GMPG menilai tokoh-tokoh yang bersih, tidak pernah punya persoalan hukum, seperti Titiek Soeharto dan Airlangga perlu didorong untuk memimpin Partai Golkar.

Hal itu dinilai penting lantaran saat ini Golkar dicitrakan sebagai partai yang lekat dengan korupsi akibat ketua umumnya, Setya Novanto menjadi tersangka kasus korupsi KTP elektronik.

Bahkan kalau perlu, kata Doli, Partai Golkar menggandeng Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk memastikan nama-nama calon pimpinan Partai Golkar bersih dari kasus korupsi.

Dengan begitu ia yakin, kasus Setya Novanto tidak lagi terjadi dalam partai berlambang beringin itu.

"Secara normatif bisa. Alhamdulilah kalau Golkar dibantu oleh KPK memberikan informasi," kata Doli.

Kompas TV Sangat mendesakkah Munaslub Partai Golkar untuk mengganti Setya Novanto dari jabatan ketua umum?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com