Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Singgung Anggaran Tak Fokus, Menaker Tak Merasa Disentil

Kompas.com - 06/12/2017, 20:43 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Menteri Tenaga Kerja Hanif Dakhiri tak merasa 'disentil' Presiden Joko Widodo terkait ketidakfokusan anggaran di kementeriannya.

Diketahui, Presiden Jokowi mengatakan bahwa salah satu mata anggaran pada Kemenaker tidak fokus.

Hal itu diungkapkan ketika penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2018 di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu (6/12/2017).

"Enggak (merasa 'disentil') ya, enggak begitu," ujar Hanif ditemui di Istana Kepresidenan Bogor, Rabu.

Hanif mengatakan, justru apa yang diungkapkan Presiden Jokowi itu adalah laporan dirinya kepada Presiden bahwa ada mata anggaran di kementeriannya yang tidak fokus.

(Baca juga : Jokowi Singgung Hal Ini, Menkeu Sri Mulyani Senyum-senyum...)

 

Anggaran yang Hanif maksud adalah anggaran pemulangan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tahun 2016.

"Itu saya bercerita kepada beliau mengenai proses RKA (Rencana Kerja Anggaran) KL (Kementerian/Lembaga) bahwa ada belanja pendukung yang malah lebih dominan dibandingkan belanja inti," ujar Hanif.

Ia memastikan bahwa persoalan tersebut telah diselesaikan. Artinya, belanja inti lebih besar dibandingkan belanja pendukung.

Hanif mengatakan, hal seperti itu tidak hanya terjadi di kementeriannya tapi juga di kementerian dan lembaga lainnya.

Menurut dia, penyebab utama adanya ketidakfokusan anggaran adalah keinginan politik dari sang menteri, apakah mau memperbaiki atau tidak.

"Yang kayak gitu problemnya bukan soal tidak tahu. Tapi ada political will dari seluruh jajaran. Kedua, monitoring dari menteri memang harus lebih kuat," ujar Hanif.

Diberitakan, Jokowi menjelaskan, masih ada kementerian yang tak fokus dalam penganggaran. Anggaran untuk kegiatan pendukung malah lebih tinggi daripada kegiatan inti. Menurut Jokowi, prinsip ini terbolak-balik.

Jokowi pun memberikan contoh satu kementerian yang masih begitu.

"Saya berikan contoh, Kemenaker. Pemulangan TKI anggarannya Rp 3 miliar. (anggaran) pemulangannya sendiri Rp 500 juta, yang Rp 2,5 miliar untuk rapat di dalam kantor, di luar kantor, koordinasi, makan dan ATK," ujar Jokowi.

"Ini enggak bisa lagi seperti ini. Hampir semuanya seperti ini di kementerian dan lembaga," lanjut dia.

Kompas TV Rapat kabinet paripurna membahas rencana kerja pemerintah tahun 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com