Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idrus Marham: Komunikasi Politik Tak Selalu Identik dengan Intervensi

Kompas.com - 05/12/2017, 14:57 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaksana Tugas Ketua Umum Partai Golkar Idrus Marham membantah jika ada intervensi dari Presiden Joko Widodo terhadap partainya. Meskipun, ia mengakui bahwa komunikasi yang dilakukannya dengan Jokowi kerap terjadi.

"Saya ingin buka saja, saya ketemu Jokowi bukan hanya sekali-dua kali," ujar Idrus di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (5/12/2017).

"Kalau ada yang mengatakan ada intervensi, saya ingin katakan bahwa komunikasi politik tidak selamanya identik dengan intervensi," tuturnya.

Ia menambahkan, komunikasi yang cukup intensif antara Golkar dan Jokowi adalah bagian dari konsekuensi logis posisi politik Golkar.

(Baca juga : Politisi Golkar: Kalau Calon Ketumnya Satu, Ketok Palu Aja)

Selain telah bergabung ke koalisi pendukung pemerintah sejak 2016, Golkar juga merupakan partai politik pertama yang mendukung Jokowi untuk maju ke Pemilu Presiden 2019.

"Sebagai konsekuensi logis dari itu mau tidak mau pimpinan Partai Golkar harus berkomunikasi dengan Jokowi sebagai presiden sekaligus calon presiden 2019 yang akan datang," tuturnya.

Namun, Idrus tak menampik bahwa ada kekhawatiran Jokowi terhadap kondisi kekinian yang terjadi di internal Partai Golkar.

Menurut Idrus, karena Golkar telah mendukung Jokowi maka Jokowi menilai tak etis jika Golkar semakin terpuruk dan terpecah belah.

(Baca juga : Golkar Perintahkan Fraksi Setujui Hadi Tjahjanto sebagai Panglima TNI)

"Jadi kalau mengatakan intervensi tidak. Tapi pertemuan itu konsekuensi logis dari posisi-posisi politik. Yang jelas tidak ada yang perlu dikhawatirkan," ucap dia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelumnya menegaskan, pemerintah tidak mengintervensi dinamika internal di Partai Golkar, khususnya mengenai wacana pergantian Ketua Umum Golkar Setya Novanto.

"Kami (pemerintah) tidak akan intervensi terhadap hal itu. Urusan internal Golkar adalah urusan Golkar," ujar Pramono ketika ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (28/11/2017).

Saat ditanya soal salah satu menteri di Kabinet Kerja, yakni Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang sudah menyatakan kesiapannya untuk menggantikan Novanto sebagai Ketua Umum Golkar, Pramono juga menyerahkannya ke mekanisme yang ada di Golkar.

Kompas TV Dewan Pimpinan Daerah Golkar Bali mendukung usulan Musyawarah Nasional Luar Biasa untuk mencari pengganti Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Muhammadiyah Tak Menolak Izin Kelola Tambang, Masih Lakukan Kajian

Nasional
Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Kantor Presiden di IKN Bisa Digunakan Jokowi Pada Juli

Nasional
Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya 'Back Up'

Data di 282 Layanan Kementerian/Lembaga Hilang Imbas Peretasan PDN, Hanya 44 yang Punya "Back Up"

Nasional
Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Bansos Presiden Pun Dikorupsi, Negara Rugi Rp 125 M

Nasional
Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Saat PPATK Ungkap 1.000 Lebih Anggota Dewan Main Judi Online

Nasional
Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Hari Ini, Emirsyah Satar Jalani Sidang Tuntutan Pengadaan Pesawat di Maskapai Garuda

Nasional
Hari Ini, Sosok yang Ancam 'Buldozer' Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Hari Ini, Sosok yang Ancam "Buldozer" Kemenkominfo Jalani Sidang Vonis Perkara BTS 4G

Nasional
Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Pakar IT Sebut Pemblokiran Tak Efektif Tuntaskan Persoalan Judi Online

Nasional
Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Basmi Judi Online: Urgen Penindakan, Bukan Pencegahan

Nasional
Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Ungkap Alasan Ingin Maju Pilkada Jakarta, Sudirman Said Mengaku Dapat Tawaran dari Sejumlah Partai

Nasional
Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Respons PDI-P, Nasdem, dan PKB Usai Duet Anies-Sohibul Iman Diumumkan

Nasional
Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Sudirman Said Mengaku Ingin Maju Pilkada Jakarta Bukan untuk Jegal Anies

Nasional
Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Peretasan Data Bais TNI, Kekhawatiran Bocornya Hal Teknis dan Operasi

Nasional
Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Momen Jokowi Sapa Warga hingga Minum Es Teh di Mal Kota Palangkaraya

Nasional
Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Gagal Lawan Peretas PDN, Pemerintah Pasrah Kehilangan Data Berharga

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com