JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin menilai sosok Airlangga Hartarto cocok menjadi Ketua Umum Partai Golkar jika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dilakukan. Menurutnya, Golkar membutuhkan figur yang bersih dan berpengalaman.
"Saya kira Partai Golkar butuh figur yang bersih yang punya kemampuan, pengalaman. Saya kira Pak Airlangga figur yang cocok memimpin Partai Golkar," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Di samping itu, Mahyudin juga melihat Airlangga sudah mendapatkan dukungan dari DPD provinsi seluruh Indonesia.
Meski begitu, Airlangga belum tentu menjadi calon ketua umum satu-satunya. Sebab, kepastian penyelenggaraan Munaslub belum disampaikan.
Tak menutup kemungkinan, loyalis Novanto juga akan ikut maju sebagai calon ketua umum.
Baca juga : Soal Munaslub, Golkar Disarankan Jaga Jarak dengan Jokowi
"Karena memang walaupun riuh seperti ini, loyalis Pak Novanto masih banyak sekali di dalam Partai Golkar," kata Wakil Ketua MPR RI itu.
Terkait penyelenggaraan Munaslub, Mahyudin menilai Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Golkar Idrus Marham perlu segera merespons permintaan yang disampaikan DPD provinsi. Misalnya dengan menyelenggarakan pleno partai untuk menyikapi dorongan Munaslub tersebut.
Hal itu sesuai ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar bahwa Munaslub dapat diselenggarakan atas persetujuan atau permintaan minimal 2/3 DPD provinsi se-Indonesia.
Selambatnya, kata dia, Munaslub bisa terselenggara akhir Desember 2017 atau awal Januari 2018.
Baca juga : DPD Partai Golkar Se-Jakarta Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar
"Menurut saya ya, Pak Novanto juga kayaknya sudah legowo untuk diadakan munas. Tinggal masalah kesepakatan waktu, tempat, siapa SC (Steering Committee), OC (Organizing Committee)," ujar Mahyudin.
"Tidak usah terlalu terburu nafsu tetapi jangan diulur-ulur. Kalau memang sudah sepakat ya silakan saja (Munaslub)," sambungnya.
Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar sedang disorot tajam publik akibat tetap mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Ketua DPR. Padahal, Novanto sudah ditahan oleh KPK karena tersandung kasus korupsi KTP elektronik.
Selain Airlangga, nama Idrus Marham juga digadang-gadang menjadi calon Ketua UmuM Golkar jika Munaslub diselenggarakan.