Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan Dewan Pakar Golkar Nilai Airlangga Hartarto Cocok Pimpin Golkar

Kompas.com - 04/12/2017, 13:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar, Mahyudin menilai sosok Airlangga Hartarto cocok menjadi Ketua Umum Partai Golkar jika Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dilakukan. Menurutnya, Golkar membutuhkan figur yang bersih dan berpengalaman.

"Saya kira Partai Golkar butuh figur yang bersih yang punya kemampuan, pengalaman. Saya kira Pak Airlangga figur yang cocok memimpin Partai Golkar," kata Mahyudin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).

Di samping itu, Mahyudin juga melihat Airlangga sudah mendapatkan dukungan dari DPD provinsi seluruh Indonesia.

Meski begitu, Airlangga belum tentu menjadi calon ketua umum satu-satunya. Sebab, kepastian penyelenggaraan Munaslub belum disampaikan.

Tak menutup kemungkinan, loyalis Novanto juga akan ikut maju sebagai calon ketua umum.

Baca juga : Soal Munaslub, Golkar Disarankan Jaga Jarak dengan Jokowi

"Karena memang walaupun riuh seperti ini, loyalis Pak Novanto masih banyak sekali di dalam Partai Golkar," kata Wakil Ketua MPR RI itu.

Terkait penyelenggaraan Munaslub, Mahyudin menilai Pelaksana Tugas Ketua Umum DPP Partai Golkar Idrus Marham perlu segera merespons permintaan yang disampaikan DPD provinsi. Misalnya dengan menyelenggarakan pleno partai untuk menyikapi dorongan Munaslub tersebut.

Hal itu sesuai ketentuan yang tertuang dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Golkar bahwa Munaslub dapat diselenggarakan atas persetujuan atau permintaan minimal 2/3 DPD provinsi se-Indonesia.

Selambatnya, kata dia, Munaslub bisa terselenggara akhir Desember 2017 atau awal Januari 2018.

Baca juga : DPD Partai Golkar Se-Jakarta Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar

"Menurut saya ya, Pak Novanto juga kayaknya sudah legowo untuk diadakan munas. Tinggal masalah kesepakatan waktu, tempat, siapa SC (Steering Committee), OC (Organizing Committee)," ujar Mahyudin.

"Tidak usah terlalu terburu nafsu tetapi jangan diulur-ulur. Kalau memang sudah sepakat ya silakan saja (Munaslub)," sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, Partai Golkar sedang disorot tajam publik akibat tetap mempertahankan Setya Novanto sebagai Ketua Umum dan Ketua DPR. Padahal, Novanto sudah ditahan oleh KPK karena tersandung kasus korupsi KTP elektronik.

Selain Airlangga, nama Idrus Marham juga digadang-gadang menjadi calon Ketua UmuM Golkar jika Munaslub diselenggarakan.

Kompas TV Setya Novanto didorong untuk mengundurkan diri dibanding menunggu munaslub.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Usai Prabowo Nyatakan Tak Mau Pemerintahannya Digangggu...

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Kloter Pertama Jemaah Haji Berangkat, Menag: Luruskan Niat Jaga Kesehatan

Nasional
Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Ketua KPU yang Tak Jera: Perlunya Pemberatan Hukuman

Nasional
Nasib Pilkada

Nasib Pilkada

Nasional
Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 14 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Soal Prabowo Tak Ingin Diganggu Pemerintahannya, Zulhas: Beliau Prioritaskan Bangsa

Nasional
Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Kemendesa PDTT Apresiasi Konsistensi Pertamina Dukung Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Wilayah Transmigrasi

Nasional
Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Pospek Kinerja Membaik, Bank Mandiri Raih Peringkat AAA dengan Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Nasional
Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem 'Mualaf Oposisi'

Refly Harun Anggap PKB dan Nasdem "Mualaf Oposisi"

Nasional
Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi 'King Maker'

Berharap Anies Tak Maju Pilkada, Refly Harun: Levelnya Harus Naik, Jadi "King Maker"

Nasional
Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Perkara Besar di Masa Jampidum Fadil Zumhana, Kasus Sambo dan Panji Gumilang

Nasional
Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Refly Harun: Anies Tak Punya Kontrol Terhadap Parpol di Koalisi Perubahan

Nasional
Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Verifikasi Bukti Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai, Warga Akan Didatangi Satu-satu

Nasional
Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Indonesia Dorong Pemberian Hak Istimewa ke Palestina di Sidang PBB

Nasional
Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Beban Melonjak, KPU Libatkan PPK dan PPS Verifikasi Dukungan Calon Kepala Daerah Nonpartai

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com