Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Ambil Tokoh Muda untuk Gantikan Setya Novanto.."

Kompas.com - 03/12/2017, 20:03 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) Poempida Hidayatulloh mengatakan, polemik dualisme di tubuh Partai Golkar dan kepemimpinan Setya Novanto yang tersandera kasus korupsi cukup berpengaruh terhadap elektabilitas Partai Golkar.

Berdasarkan survei yang dilakukan Orkestra dari tanggal 6-20 November 2017, elektabilitas Golkar berada di level 7,3 persen. Angka tersebut jauh di bawah perolehan partai berlambang beringin itu pada pemilu 2014 yang mencapai 14,75 persen.

"Yang menarik, temuan survei adalah jebloknya elektabilitas Golkar dari 14 persen Pileg 2014, saat ini turun jauh elektabilitas Golkar tinggal 7,3 persen," kata Poempida dalam konferensi pers hasil survei Orkestra, di Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Menurut Direktur Eksekutif Polcomm Institute Heri Budianto, memperhatikan berbagai survei yang dilakukan sejumlah lembaga, sudah saatnya Setya Novanto mengibarkan bendera putih.

Baca juga : Politisi Golkar Sebut Setya Novanto Sudah Siap Mundur, tetapi...

"Karena kalau tidak segera melakukan Munaslub, sekarang survei manapun, tren Golkar itu turun," ucap Heri.

Heri lebih lanjut mengatakan, selesai dengan masalah dualisme kepemimpinan antara Agung Laksono dan Abu Rizal Bakrie, Golkar kembali harus menghadapi badai Setya Novanto.

"Dan Golkar harus segera diselamatkan. Kalau enggak, partai ini babak belur. Caranya apa? Ganti Ketum. Sebab, kalau betul-betul di bawah 10 persen, tamat Golkar," ucap Heri.

Heri memperkirakan akan ada 76 juta pemilih muda di pemilu 2019 mendatang, atau 40 persen dari total jumlah pemilih yang mencapai 190 juta orang. Para pemilih muda ini kebanyakan datang dari generasi milenial.

"Saya menyarankan Golkar segera ambil tokoh muda untuk menggantikan Pak Setya Novanto," kata dia lagi.

"Hari ini kita bicara orang muda. Presidennya saja tokoh muda. Masa parpol tokoh tua. Tokoh muda ini sesuai selera pasar karena politik itu pasar," pungkasnya.

Kompas TV Dialog adu kuat gelar munaslub Golkar untuk ganti Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com