Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggap Golkar Tercoreng, Jusuf Kalla Ingin Setya Novanto Diganti

Kompas.com - 28/11/2017, 15:59 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla menilai Partai Golkar harus menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) untuk segera mengganti Setya Novanto sebagai Ketua Umum.

“Iya kerena namanya sudah jelek,” ujar Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (28/11/2017).

Tokoh senior Golkar itu menginginkan Munaslub tetap digelar tanpa memperhitungkan keputusan praperadilan Setya Novanto. Menurut Kalla, menang atau kalah, publik sudah memiliki kesan negatif kepada Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu.

“Praperadilan kan tidak mengadili substansi hanya proses saja. Prosesnya bisa saja katakanlah dia menang, tetapi orang berpikir tetap ada masalah,” kata Kalla.

Baca juga : Airlangga Disebut Kantongi Restu Jokowi untuk Jadi Ketua Umum Golkar

Soal kapan waktu menggelar Munaslub, Kalla menilai Desember adalah bulan terbaik. Ia berharap pada bulan itu juga, proses pergantian pimpinan Golkar bisa dilakukan.

Sebelumnya, Kalla menilai Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto adalah sosok yang paling ideal memimpin Partai Golkar saat ini. Sebab, Airlangga dinilai tokoh yang paling bersih dari persoalan hukum.

Selama ini kata Kalla, Airlangga tidak pernah berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Kejaksaan, arau lembaga hukum lainnya. Dalam kata lain, Airlangga dinilai tokoh yang bersih.

Selain Airlangga, nama Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Golkar Idrus Marham juga disebut-sebut masuk bursa calon Ketua Umum Golkar menggantikan Setya Novanto.

Kompas TV Saat ini penyidik KPK sedang menuntaskan berkas perkara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com