Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nasdem Berharap Praperadilan Novanto Cepat Selesai

Kompas.com - 22/11/2017, 23:29 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal Partai Nasdem Johnny G Plate berharap, proses gugatan praperadilan yang diajukan Ketua DPR Setya Novanto cepat selesai.

Dengan demikian, DPR bisa kembali normal.

Novanto saat ini ditahan Komisi Pemberantasan Korupsi terkait kasus dugaan korupsi proyek e-KTP. Ia mengajukan gugatan praperadilan atas penetapannya sebagai tersangka dalam kasus ini. 

Meski Novanto ditahan, Golkar tetap mempertahankannya sebagai Ketua DPR. Golkar akan menunggu putusan praperadilan sebelum menentukan nasib Novanto selanjutnya. 

Johnny mengatakan, setiap fraksi di DPR harus menghormati keputusan Golkar itu dan hanya bisa berharap praperadilan cepat selesai.

Baca: Golkar Sebut Pertahankan Novanto hingga Praperadilan sebagai Pilihan Terbaik

Selain itu, menurut Johnnny, proses sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR terkait dugaan pelanggaran etik oleh Novanto juga seharusnya menunggu putusan praperadilan.

Jika MKD tetap memprosesnya, dikhawatirkan kasus dugaan pelanggaran etik oleh Novanto menjadi politis. 

"Dua mingguan, satu mingguan harus selesai. Jangan lama-lama. Mau enggak mau nanti dibawa ke ranah politik kalau (praperadilan) terlalu lama ," ujar Plate di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (22/11/2017).

Baca juga : Surat Sakti Setya Novanto dari Balik Jeruji Besi...

Ia mengatakan, jika Novanto kalah dalam praperadilan, maka Golkar harus menjalankan mekanisme internalnya untuk mengganti Ketua DPR.

Johnny yakin, Golkar punya banyak figur berkualitas untuk mengemban tugas sebagai Ketua DPR.  

"Tentu ini momentum bagus bagi Partai Golkar untuk demontrasikan bahwa sekarang waktunya bagi Partai Golkar untuk bantu (perbaiki) citra DPR," lanjut dia.

Kompas TV Setelah penahanan ketua umumnya, kini Partai Golkar belum menentukan sikap apakah mengganti ketua umum atau menunjuk pelaksana tugas
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com