Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fraksi Demokrat Minta MKD Rasional Mempertimbangkan Novanto

Kompas.com - 21/11/2017, 08:28 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Partai Demokrat meminta agar Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) mengambil peran dalam menegakkan etika dan marwah kelembagaan DPR.

Hal itu disampikan oleh Sekretaris Fraksi Demokrat Didik Mukriyanto jelang rapat konsultasi antara pimpinan MKD dan pimpinan seluruh fraksi partai di DPR.

"MKD berkepentingan untuk mengambil langkah-langkah yang tepat dan proporsional dengan mendasarkan kepada pertimbangan yang rasional," ujarnya kepada Kompas.com, Jakarta, Selasa (21/11/2017).

Menurut Didik, Fraksi Demokrat ingin ada kepastian agar fungsi dan kinerja kinerja DPR tidak terganggu akibat persolan yang menjerat Ketua DPR Setya Novanto. Apalagi saat ini tersangka kasus korupsi KTP elektronik itu sudah ditahan oleh KPK.

(Baca juga : Selasa Siang, MKD dan 10 Fraksi DPR Duduk Bareng Bahas Nasib Novanto)

Meski begitu, Fraksi Demokrat menyerahkan sepenuhnya persoalan dugaan pelanggaran etik Novanto kepada MKD.

Partai berlambang mercy tersebut itu berharap agar seluruh mekanisme dijalankan sesuai UU MD3 dan tata tertib DPR.

Sementara itu terkait pergantian Setya Novanto sebagai Ketua Dewan, Didik mengatakan bahwa hal itu menjadi kewenangan Partai Golkar sebagai partai asal Novanto.

(Baca juga : Menanti Ketua DPR Baru Pengganti Novanto...)

"Penugasan Pak Setya Novanto di DPR adalah dari Partai Golkar. Tentu Partai Golkar lah yang bisa menyikapi dan memutuskan," kata dia.

Adapun mengenai proses hukum Novanto, Fraksi Demokrat meminta agar penegakan hukum itu tetap independen, transparan, akuntabel dan profesional.

Menurut Didik, penting bagi aparat penegak hukum untuk bertindak seadil-adilnya agar keadilan tetap tegak berdiri sebagaimana dambaan segenap masyarakat terkait kasus Novanto.

Kompas TV Dewan Pakar Golkar sepakat Idrus Plt Ketum.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com