Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kabiro Pemberitaan DPR: Kondisi Setya Novanto Belum Sadar

Kompas.com - 16/11/2017, 23:21 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kondisi Ketua DPR Setya Novanto belum sadarkan diri. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Pemberitaan DPR Hani Tahapari, usai menjenguk Novanto di RS Medika Permata Hijau, Jakarta Selatan, Kamis (16/11/2017) malam.

Mobil yang ditumpangi Novanto mengalami kecelakaan pada petang tadi

"Luka di kepala, Beliau belum sadar," ujar Hani, saat ditanya wartawan soal kondisi terkini Novanto, Kamis (16/11/2017).

Menurut Hani, luka yang dialami Novanto berada di kepala bagian kiri. Namun, ia tidak bisa memastikan apakah luka itu berupa memar atau lainnya, karena tertutup perban.

Baca juga: Yorrys: Ketua DPR Kan Selalu Dikawal, Kok Bisa Kecelakaan?

Sementara, saat ditanya luka lainnya, Hani mengaku tidak melihat ada luka lain. Ia juga tidak mengatehui apakah ada korban lain dari kecelakaan yang menimpa Novanto.

Hani mengatakan, yang paling tahu kondisi Novanto adalah dokter.

"Beliau (Novanto) tiduran aja. Saya enggak tahu apakah Beliau pingsan atau apa. Soal kondisinya tanya dokter ya," kata dia.

Sebelumnya, pengacara Novanto, Fredrich Yunadi mengatakan, kliennya mengalami luka parah. Selain di kepala, terdapat luka di tangan yang terkena pecahan kaca mobil. Bahkan, Fredrich menyebutkan, kepala Novanto benjol sebesar bakpau. Novanto juga diindikasi mengalami gegar otak.

Kompas TV Berikut pernyataan pengacara terkait kondisi terakhir Novanto.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com