Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Siapkan Terobosan untuk Penyelesaian Kasus HAM Masa Lalu

Kompas.com - 14/11/2017, 20:18 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Komnas HAM mempersiapkan sejumlah strategi untuk mempercepat penyelesaian kasus pelanggaran berat HAM masa lalu.

Salah satunya, dengan mengusulkan pembentukan tim penyidik dan penuntut ad hoc.

"Terobosannya, pada UU 26/2000 itu disediakan pasal soal penyidik dan penuntut yang sifatnya ad hoc yang bisa diangkat Jaksa Agung di luar Kejaksaan Agung," ujar salah seorang Komisioner Komnas HAM Mochammad Choirul Anam, di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (14/11/2017).

Komnas HAM berpendapat, kasus-kasus pelanggaran berat HAM masa lalu tidak perlu ditangani penuh oleh Kejaksaan Agung, melainkan diselidiki dan disidik melalui mekanisme tersebut.

Baca: Komnas HAM Minta "Political Will" Jokowi Tuntaskan Kasus HAM Berat Masa Lalu

"Peluang itu lagi kami diskusikan cukup dalam di antara kami sehingga konkretnya kayak apa, apakah misalnya kita bisa mengangkat tim dari Komnas HAM untuk mempermudah alur/prosedur penegakan hukum bagi pelanggaran HAM berat atau tidak, lihat nanti," ujar dia.

Sejauh ini, komisioner baru Komnas HAM telah menetapkan sembilan kasus pelanggaran berat masa lalu yang akan didalami.

Komnas HAM juga akan memprioritaskan perkara pelanggaran berat HAM masa lalu yang menjadi sorotan publik.

Namun, saat ditanya lebih jauh soal 9 kasus itu, para kominisioner tak memberikan jawaban.

Kompas TV Tolak Perppu Ormas, HTI Mengadu ke Komnas HAM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com