Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PAN Buka 70 Persen Bursa Caleg untuk Eksternal

Kompas.com - 13/11/2017, 15:47 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mengatakan, penjaringan bakal calon legislatif (bacaleg) partainya akan dilakukan dengan mekanisme terbuka.

PAN membuka ruang partisipasi bagi masyarakat yang ingin mencalonkan diri sebagai caleg dari PAN.

Zulkifli mengatakan, komposisi caleg PAN dari internal partai hanya 30 persen. Sementara itu, 70 persen berasal dari eksternal partai, atau masyarakat.

(Baca juga : Pilkada Jatim, Ketum PAN Bakal Temui Soekarwo)

"Kami tidak bisa dari partai saja. Oleh karena itu, kami 30 persen internal, 70 persen kami mengajak masyarakat yang ingin memperbaiki negerinya untuk berperan serta," kata Zulkifli di Gedung DPR, Jakarta, Senin (13/11/2017).

Menurut Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) tersebut, saat ini yang harus dikedepankan adalah partisipasi masyarakat.

Tidak hanya dalam urusan bernegara, dalam urusan politik pun partisipasi masyarakat ini patut dimunculkan.

Tetapi, PAN juga tidak asal-asalan dalam penjaringan bacalegnya itu. Ada kriteria-kriteria tertentu yang harus dipenuhi oleh masyarakat yang tertarik menjadi caleg PAN.

"Kriterianya kapasitas, integritas, kompetensi sesuai daerahnya," kata Zulkifli.

Sementara itu, ditanya soal mahar-mahar politik yang harus diserahkan bacaleg, Zulkifli memastikan bahwa partainya sudah tidak mengenal lagi istilah mahar politik.

"Tidak ada mahar. Mana ada orang bayar-bayar sekarang? Enggak boleh," ujar Zulkifli.

Kompas TV Sejauh ini Partai Amanat Nasional belum menentukan sikap untuk Pilgub Jatim 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com