Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Calon Panglima TNI Diharapkan Tidak Gemar Akrobat Politik

Kompas.com - 12/11/2017, 21:10 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah organisasi yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil mendesak agar Presiden tidak hanya memilih calon Panglima TNI yang berintegritas, namun juga orang yang bisa menjaga netralitas militer.

Hal itu dinilai penting lantaran Indonesia akan menggelar agenda politik pemilihan, yakni Pilkada Serentak 2018, serta pemilu legislatif dan pemilu presiden yang dilakukan serentak pada 2019.

"Masyakat butuh figur Panglima TNI yang tegas dan punya komitmen untuk menjaga netralitas TNI," ujar Wakil Direktur Imparsial Gufron Mabruri dalam konferensi pers di Jakarta, Minggu (12/11/2017).

Berdasarkan pengalaman saat ini, tutur Gufron, sosok Panglima TNI yang mampu menjaga netralitas sangat penting. Sebab, belakangan ini ada sejumlah akrobat politik yang dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

(Baca juga: Presiden Diminta Segera Proses Pergantian Panglima TNI, Ini Alasannya)

Akrobat politik yang dimaksud yakni sikap atau pernyataan yang justru dinilai kontraproduktif dengan netralitas TNI.

Akrobat politik itu, menurut Gufron, justru membuat kondisi eksternal politik menjadi tidak kondusif. Akibatnya, banyak pihak yang menilai TNI kembali masuk ke ranah politik praktis seperti di era Orde Baru.

Di tempat yang sama, Indra dari Setara Institute menilai, calon Panglima TNI seharusnya bisa fokus mendorong arah reformasi sektor keamanan dan pengembangan kekuatan pertahanan.

Salah satu contohnya yaitu meningkatkan modernisasi alutsista yang diikuti dengan peningkatan kesejahteraan prajurit demi terciptanya tentara yang profesional dan modern diimbangi dengan peningkatan tranparansi dan akuntabilitas pengelolaan anggaran militer.

(Baca juga: Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Buktikan bahwa Saya Berpolitik Praktis)

Selain itu, Panglima TNI baru juga harus menyelesaikan sejumlah reformasi TNI yang dicanangkan sejak 1998. Di antaranya, yaitu reformasi sistem peradilan militer, transparasi dan akuntabilitas.

Seperti diketahui, Gatot Nurmantyo akan memasuki masa pensiun dalam waktu dekat. Oleh karena itu Presiden Joko Widodo dinilai harus segara menyiapkan pengganti Gatot.

Kompas TV Panglima TNI berpesan agar masyarakat tidak mudah terpengaruh provokasi berkedok agama.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com