Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Sumpah Pemuda Zaman "Now" ala Jokowi

Kompas.com - 28/10/2017, 18:19 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gebukan drum dan melodi gitar mengalun kencang di halaman Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017). Bukan konser yang digelar di sana, melainkan bagian dari rangkaian acara peringatan Hari Sumpah Pemuda.

Barasuara menjadi salah satu musisi yang mengisi acara tersebut.

Di depan panggung kecil tersebut, ditaruh sejumlah kursi santai berwarna-warni. Para pengunjung yang hadir pun bisa bersantai sambil menikmati sajian musik. Mereka yang datang juga bebas menikmati sajian kuliner yang ada bahkan sambil berfoto-foto.

Sejumlah lagu dibawakan oleh Barasuara dan musisi lainnya, mengiringi Presiden Joko Widodo yang meninjau sejumlah stand pelaku usaha kreatif, kuliner hingga spot olahraga kecil. Jokowi juga turut mencicipi makanan, seperti saat berkunjung ke stand Dimsum Ing. Mantan Wali Kota Solo itu juga memuji konsep kaki lima modern tersebut.

"Ya harusnya mulai dengan gini. Tapi mahal juga ya, Rp 500 juta. Ya memang harusnya seperti ini makanan lebih keliatan higienis ya kan. Dari gerobak menuju ke sini," kata Jokowi.

Baca juga : Jokowi Jajal Chopper Kustom di Istana Bogor

Bahkan, meski hanya sebentar namun Jokowi menyempatkan bermain bulutangkis dengan atlet nasional Indonesia. Jokowi berpasangan dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo. Sedangkan lawannya, Marcus Fernaldi berpasangan dengan Gregoria Mariska.

Presiden Indonesia Joko Widodo menjajal motor kustom Chopperland di Istana Bogor saat perayaan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017).Biro Pers Istana Presiden Indonesia Joko Widodo menjajal motor kustom Chopperland di Istana Bogor saat perayaan Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017).
Peringatan Hari Sumpah Pemuda tahun ini memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang berlangsung formal. Pada 2016, misalnya. Peringatan Hari Sumpah Pemuda dilangsungkan di Istana Negara dan dihadiri pejabat negara serta mantan pemimpin negara.

Tahun ini Hari Sumpah Pemuda berlangsung cair dan tak diwarnai seremonial formal. Para peserta yang datang juga memiliki banyak kesempatan untuk mengobrol, menyapa dan berfoto dengan Presiden Jokowi. "Sejumlah perwakilan kaum milenial lah yang memberi ide dan konsep acara tersebut," kata Kepala Badan Ekonomi Kreatif Triawan Munaf.

Meski begitu, sebelumnya konsep tersebut tetap telah disampaikan kepada Presiden terlebih dahulu. Jadi lah konsep acara ala tempat nongkrong. Triawan mengatakan, Jokowi menyukai hal itu. "Iya, Pak Presiden suka sekali," ujar Triawan.

Sementara Menteri Pemuda dan Olaharaga Imam Nahrawi melihat konsep acara tersebut sangat menarik. Dia bahkan mengutip istilah yang kerap digunakan generasi milenial, yakni zaman now.

"Ini yang saya namakan zaman now, ya. Semua kumpul di sini dari semua latar belakang. Perbedaan tidak akan menyulitkan kita untuk bekerja bersama," tuturnya.

Baca juga : Hari Sumpah Pemuda, Jokowi Sulap Istana Bogor Jadi Tempat Nongkrong

Presiden Joko Widodo mengajari anggota Paskibraka memanah di perayaan Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Presiden Joko Widodo mengajari anggota Paskibraka memanah di perayaan Sumpah Pemuda di Istana Bogor, Sabtu (28/10/2017).

Membeli jaket army

Jokowi juga membawa pulang sebuah jaket. Jaket itu dibelinya saat berkunjung ke stand Gentlemen's Pact. Perwakilan Gentlemen's Pact, Yudo Septianto menuturkan, Jokowi membeli jaket Rawtype Riot senilai Rp 550.000. Sejenis jaket army, seperti kesukaan Jokowi.

Awalnya, mempersilakan Jokowi membawa pulang jaket itu tanpa harus membeli. Tapi, hal itu ditolak Jokowi. "Pak Jokowi kayaknya seleranya jaket army seperti itu. 'Ini lucu, boleh?'" kata Yudo menirukan kata-kata Jokowi.

"Awalnya kami bilang enggak apa untuk bapak saja, tapi enggak mau. Dia minta dibayar sama protokol," tambahnya.

Halaman:


Terkini Lainnya

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili di Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
'Presidential Club' Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

"Presidential Club" Ide Prabowo: Dianggap Cemerlang, tapi Diprediksi Sulit Satukan Jokowi-Megawati

Nasional
[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

[POPULER NASIONAL] Masinton Sebut Gibran Gimik | Projo Nilai PDI-P Baperan dan Tak Dewasa Berpolitik

Nasional
Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com