Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bermodal Kader Eks Golput yang Terinspirasi Jokowi, Pika Daftar ke KPU

Kompas.com - 17/10/2017, 01:15 WIB
Moh. Nadlir

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Indonesia Kerja (Pika) mendaftar sebagai calon peserta Pemilu 2019. Partai yang diklaim berbasis gotong royong tersebut tak banyak banyak berharap pada pemilu yang akan datang.

"Syukur pada malam hari ini sudah diizinkan mendaftarkan Pika sebagai calon peserta pemilu 2019 ke KPU. Diterima saja pendaftarannya, belum mikir lolos," kata Ketua Umum Pika, Hartoko Adi Oetomo di kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Jakarta, Senin (16/10/2017).

Hartoko mengatakan, Pika merupakan partai yang dibangun oleh para profesional, dengan semangat kolektif mendukung pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Mereka terinspirasi oleh sosok Bapak Jokowi yang kemudian membuka mata dan hati mereka berperan di bidang politik," kata Hartoko.

Menurut Hartoko, mayoritas pengurus Pika adalah profesional yang sebelumnya tidak pernah tergabung dalam partai politik.

"Sebagian besar pengurus Pika itu utamanya kawan-kawan yang sebelumnya tidak pernah turut serta dalam proses pemilu, mayoritas adalah eks golput," kata dia.

Hartoko juga mengatakan bahwa Pika terbentuk pada 1 Juni 2016 lalu, bersamaan dengan hari lahir Pancasila. Makna dari logo Pika adalah sinergi dari empat penjuru mata angin yang membangun sebuah harmoni.

(Baca juga: Eggi Sudjana Daftarkan PPB ke KPU, Klaim sebagai Partai Paling Bersih)

Selain Pika, partai politik yang juga mendaftar adalah Partai Rakyat.

Wakil Sekretaris Jenderal Partai Rakyat Neneng Nenih menyebut bahwa kehadiran partainya adalah membuat Indonesia lebih baik.

Partai Rakyat kata Neneng, menjunjung kearifan lokal yang ada di masyarakat Indonesia, serta untuk memaksimalkan sumber daya yang bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.

"Kami berharap bisa mengikuti Pemilu 2019, karena kami ingin mendorong bangsa Indonesia bisa mandiri di kaki sendiri, tanpa bergantung dari siapapun," kata Neneng.

Dengan misi tersebut, Neneng berharap partainya akan dilirik masyarakat.

"Partai Rakyat berharap antusiasme masyarakat Indonesia terhadap keberadaan kami tinggi, di tengah tingkat kesejahteraan yang masih rendah," tutur Neneng.

(Baca juga: Rhoma Irama Pasrah, Berharap Partai Idaman Lolos Pemilu 2019)

Sementara itu, Partai Pengusaha dan Pekerja Indonesia (PPPI) juga turut mendaftar sebagai peserta Pemilu 2019.

Ketum PPPI, Daniel Hutapea mengatakan bahwa partainya yang telah berdiri sejak 2004 dan bahkan sudah pernah menjadi peserta Pemilu 2009.

"Kami mewakili pengusaha dan pekerja Indonesia. Target kami dapat mengusung Presiden nantinya. Kami dukung Presiden terpilih," kata Daniel.

Kompas TV Di batas akhir, Partai Kebangkitan Bangsa mendaftarkan diri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com