Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB Pasrahkan Cawagub Jawa Timur ke PDI-P

Kompas.com - 13/10/2017, 09:11 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PKB Abdul Kadir Karding mengatakan, partainya tengah intensif berkomunikasi dengan PDI-P untuk berkoalisi di Pilkada Jawa Timur.

PKB rencananya akan mengusung Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf sebagai calon gubernur dengan koalisi bersama PDI-P perjuangan.

"PKB lagi intens sama PDI-P, kami pasrahkan seluruh wakilnya itu ke PDI-P aja," kata Karding di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/10/2017).

Ia mengatakan, saat ini PKB dan PDI-P solid untuk berkoalisi sehingga tak ada bakal calon gubernur selain Gus Ipul alias Saifullah Yusuf.

Oleh karena itu, Karding membantah PKB juga melirik sosok lain seperti Wali Kota Suraba Tri Rismaharini dan Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa untuk diusung sebagai calon gubernur.

Baca juga: Kiai NU Sodorkan Gus Ipul ke PDI-P

Meski belum ada kesepakaran tertulis dengan PDI-P soal koalisi di pilkada Jawa Timur, PKB meyakini proses ke depan hingga pendaftaran akan berjalan dengan mulus.

"Intinya sudah ada komunikasi yang intens sehingga mulai ada titik temulah. Dan saya pernah mendengar bahwa Bu Risma enggak maju (sebagai calon gubernur)," kata Karding.

"(Untuk calonnya) saya enggak tahu. Tapi terserah PDI-P lah, entah Bu Risma, entah Pak (Azwar) Anas, siapa lah lagi calon-calonnya," lanjut dia.

Kompas TV Partai Persatuan Pembangunan (PPP) telah menyaring dua nama yang akan diusung di pemilihan Gubernur Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com