Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar Harap Demokrat Ikut Usung Khofifah pada Pilkada Jatim

Kompas.com - 10/10/2017, 16:32 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily berharap ada partai lainnya yang ikut mengusung Khofifah Indar Parawansa sebagai calon gubernur pada Pilkada Jawa Timur 2018.

Adapun dua partai yang resmi mendukung Khofifah, yakni Partai Golkar dan Partai Nasdem, masih membutuhkan kursi untuk bisa mengusung Menteri Sosial itu.

"Kami berharap bahwa ada partai-partai lain, misalnya Demokrat, untuk bisa bergabung untuk sama-sama mengusung Ibu Khofifah," ujar Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (10/10/2017).

Partai Golkar hanya memiliki 11 kursi di DPRD Jatim. Sedangkan Nasdem hanya memiliki 6 kursi. Untuk bisa mengusung pasangan calon, dibutuhkan minimal 20 kursi.

Khofifah sendiri sudah mendaftarkan diri lewat Partai Demokrat.

(Baca juga: Klaim Dapat Restu Jokowi, Golkar Mantap Usung Khofifah)

Ace melihat, pintu Demokrat untuk mengusung Khofifah terbuka lebar. Sebab, pendaftaran sempat ditutup, namun dibuka lagi saat Khofifah mau mendaftar.

"Itu kan artinya sinyal positif bagi Partai Demokrat untuk menerima Ibu Khofifah sebagai calon yang akan diusung oleh Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai Nasdem," tutur Anggota Komisi II DPR itu.

Ia menambahkan, Golkar telah menyampaikan kepada struktur partai mulai paling bawah hingga pusat untuk memenangkan Khofifah. Ace meyakini, kekuatan Khofifah masih sangat kuat, terutama di kalangan Muslimat Nahdlatul Ulama.

"Pertarungan di Jatim itu memperebutkan suara Nahdliyin. Ibu Khofifah saya kira punya modal sebagai Ketua Muslimat Nahdlatul Ulama untuk memenangkan Pilkada Jawa Timur tersebut," ujar Ace.

(Baca juga: Demokrat: Elektabilitas Khofifah Memang Sangat Tinggi)

Selama dua tahap pembukaan pendaftaran, ada enam orang yang mendaftar sebagai cagub Jatim melalui Partai Demokrat pada Pilkada Jatim 2018.

Mereka adalah La Nyalla Matalitti (Ketua Kadin Jatim), Nurwiyatno (Kepala Inspektorat Jatim), Syafiin (Perwira Mabes Polri), Saifullah Yusuf (Wagub Jatim), Nurhayati Assegaf (Wakil Ketua DPP Partai Demokrat), serta Khofifah Indar Parawansah (Menteri Sosial).

Belakangan La Nyalla mengundurkan diri dari pendaftaran karena Partai Demokrat membuka pendaftaran tahap II secara sepihak tanpa pemberitahuan resmi kepada semua calon yang sudah mendaftar di tahap I.

Kompas TV Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa, mengaku akan mengajukan pengunduran dirinya dari kabinet kerja Jokowi JK, setelah semua persiapan menuju pilkada 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

KPK Ancam Pidana Pihak yang Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Nasional
195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

195.917 Visa Jemaah Haji Indonesia Sudah Terbit

Nasional
Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Sukseskan Perhelatan 10th World Water Forum, BNPT Adakan Asesmen dan Sosialisasi Perlindungan Objek Vital di Bali

Nasional
Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Penyidik KPK Enggan Terima Surat Ketidakhadiran Gus Muhdlor

Nasional
Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Di Puncak Hari Air Dunia Ke-32, Menteri Basuki Ajak Semua Pihak Tingkatkan Kemampuan Pengelolaan Air

Nasional
Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Ketum PGI Tagih Janji SBY dan Jokowi untuk Selesaikan Masalah Papua

Nasional
Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Gus Muhdlor Kirim Surat Absen Pemeriksaan KPK, tetapi Tak Ada Alasan Ketidakhadiran

Nasional
PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com