Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Segera Umumkan Susunan Pengurus Baru Golkar

Kompas.com - 08/10/2017, 22:08 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto akan segera mengumumkan susunan pengurus baru Partai Golkar hasil revitalisasi. Surat revitalisasi kepengurusan bernomor KEP-252/DPP/Golkar//X/2017 sudah diteken oleh Setya Novanto dan Sekjen Partai Golkar Idrus Marham pada 2 Oktober lalu.

"Saya kira minggu depan ini Ketum akan mengumumkan sendiri tentang bagaimana bentuk revitalisasi yang dilakukan oleh ketum dan akan dilaporkan di dalam rapat pleno DPP Partai Golkar," kata Idrus di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Minggu (8/10/2017).

Idrus mengatakan, perubahan kepengurusan ini merupakan amanat Rapimnas Golkar di Balikpapan, dua bulan lalu. Setya Novanto sebagai ketua umum diberi mandat sepenuhnya untuk melakukan penyegaran kepengurusan menyambut pilkada 2018 serta pileg dan pilpres 2019.

(Baca: Gabung Golkar, Mantan Sesmenko Polhukam Eko Wiratmoko Geser Yorrys)

Dalam surat revitalisasi kepengurusan yang beredar, tercantum pengurus partai Golkar yang baru. Salah satunya adalah Letjen TNI (Purn) Eko Wiratmoko. Eko menggeser posisi Yorrys Raweyai sebagai Ketua Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan.

Yorrys sebelumnya memang mendesak Setya Novanto untuk mundur dari posisi Ketum Golkar karena terjerat kasus E-KTP dan karena kondisinya yang juga tengah sakit. Yorrys menyebut elektabilitas Golkar terus menurun dibawah kepemimpinan Novanto.

Namun, Idrus enggan bicara mengenai susunan kepengurusan yang baru karena belum diumumkan langsung oleh Setya Novanto. Termasuk mengenai alasan pencopotan Yorrys.

"Semua akan dijelaskan secara komprehensif, saya kira minggu ini," kata Idrus.

Ketua Koordinator bidang Kesra DPP Golkar Roem Kono mengatakan, Setya Novanto saat ini masih di rumahnya dan masih menjalani perawatan dari dokter. Namun, Roem optimistis Novanto akan kembali sehat dan bisa memimpin partai dalam waktu dekat.

"Tunggu saja, sabar-sabar saja, nanti juga ketemu Pak Novanto kalau dia sudah sehat," ujar Roem Kono.

Kompas TV Dari analisis internal Golkar, terjadi penurunan elektabilitas karena status tersangka Setnov.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Jumlah Menteri dari Partai di Kabinet Prabowo-Gibran Diprediksi Lebih Banyak Dibanding Jokowi

Nasional
Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemblokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi 'May Day', Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi "May Day", Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com