Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat Militer Nilai Panglima TNI Langgar Sumpah Prajurit

Kompas.com - 07/10/2017, 16:25 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie menilai sikap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo melanggar sumpah prajurit hingga Sapta Marga.

Hal itu menyangkut pernyataan-pernyataan panglima yang oleh sebagian pihak dinilai bermuatan politis. Connie justru mengaku heran masih ada pihak yang menilai sikap Gatot tak berpolitik.

"Ada sumpah prajurit yang harus diikuti, mulai dari dia dilantik jadi prajurit dan dia resign atau purnawirawan pun sumpah prajurit tidak pernah dicabut. Kemudian ada Sapta Marga," kata Connie dalam diskusi "Polemik" di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (6/10/2017).

Menurut Connie, tak mungkin seorang panglima tak melakukan perhitungan terhadap langkah-langkahnya.

Ia mencontohkan, terkait informasi 5.000 senjata yang sempat disampaikan Gatot di depan para purnawirawan TNI. Connie melihat langkah tersebut seperti ingin membuat drama politik.

(Baca juga: HUT ke-72 TNI, Manuver Panglima, dan Harapan akan Supremasi Sipil)

Meski demikian, Connie tak mengetahui apa tujuan dari disampaikannya pernyataan tersebut. Pasalnya, informasi rahasia seperti itu, menurut dia, seharusnya hanya disampaikan kepada Presiden.

"Bahaya sekali saat Panglima TNI itu melanggar sumpah prajuritnya sendiri, (saat) memegang rahasia negara sekeras-kerasnya. Itu pelanggaran sumpah prajurit Pasal 5," tuturnya.

Pernyataan Panglima TNI, menurut dia, sama saja membunuh TNI dari dalam. Sebab, kepercayaan rakyat terhadap TNI akan runtuh.

Connie kemudian juga menyinggung soal impor senjata api yang tertahan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta.

"Begini ya, enggak usah pakai sweeping deh. Saya kasih tahu saja, itu kan benda negara dibeli dari anggaran negara, minta saja benda inventaris polisi apa aja sih, punya apa saja, baru duduk bersama, itu baru namanya bukan politik. Kalau dibuka ke publik itu namanya politik banget," kata dia.

(Baca juga: Yusril Nilai Panglima TNI Tak Sedang Berpolitik saat Ungkap Pembelian Senjata)

Kenapa hanya Panglima?

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon mempertanyakan, mengapa hanya Panglima TNI Jenderal yang mendapat tudingan telah berpolitik.

Menurut Fadli, pimpinan institusi lain seperti Kepala Kepolisian RI dan Jaksa Agung juga berpotensi dimasuki kepentingan politik, namun tidak pernah dipermasalahkan.

"Kenapa yang selalu jadi fokus TNI? Kenapa kalau yang melakukan institusi lain tidak," ujar Fadli.

(Baca juga: Fadli Zon: Kalau Presiden Anggap Panglima TNI Berpolitik, Pasti Ada Sanksi)

Selain itu, Fadli juga berharap Presiden Joko Widodo mengimbau institusi lain agar tidak turut masuk ke dalam ranah politik praktis. Ini seperti imbauan Presiden yang diucapkan kepada prajurit TNI dalam peringatan HUT ke-72 TNI pada Kamis (5/10/2017) lalu.

Halaman:


Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com