Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Misteri Isu PKI dan Pilpres 2019

Kompas.com - 02/10/2017, 07:20 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

Benarkah PKI itu ada? Siapa saja orang-orangnya kini, dan Apa tujuan akhir mereka? Ini adalah pertanyaan dasar saat isu PKI mencuat beberapa pekan belakangan ini. Pertanyaan–pertanyaan yang belum terjawab hingga saat ini.

Ada pertanyaan lanjutan sesungguhnya, bisakah PKI kemudian berkembang pada era keterbukaan sekarang ini. Karena kita tahu, bahwa paham Komunisme bersifat tertutup, terpusat, dan menolak keterbukaan seperti yang terjadi pada alam demokrasi. Sungguh dua hal yang bertentangan.

Sebelum mengupas jawaban di atas, saya mencoba memuculkan pertanyaan lebih lanjut. Jika memang isu PKI ini sesungguhnya tidak nyata, lalu siapa yang potensial paling diuntungkan dengan berkembangnya isu ini?

Barisan kaum Akhwat pada aksi unjuk rasa

Dalam tayangan AIMAN, Senin (2/10/2017) ini pukul 20.00 WIB di KompasTV, saya memulai dengan Aksi 299 yang saya datangi. Saya ingin melihat apa yang disuarakan oleh puluhan ribu orang yang pada Jumat (29/9/2017) lalu memadati daerah ring Senayan, Jakarta, mulai dari Gedung Kemenpora hingga Kementerian LHK.

Di Jalan Gatot Subroto, ring depan Gedung MPR/DPR/DPD nyaris tak ada satu tempat pun yang kosong. Bahkan saya sulit untuk menembus hingga persis ke depan pintu pagar gedung parlemen itu.

Saya tetap mencoba untuk menembus. Mulanya saya berjalan dari arah Gedung Kemenpora, menyusuri TVRI hingga ke Jalan Gatot Subroto.

Sejauh ini pandangan saya melihat massa diisi khusus kaum perempuan alias akhwat. Mereka membentuk barisan yang dipisahkan dengan tali plastik, agar tidak ada selain perempuan yang masuk ke dalam barisan mereka. Setiap 300 meter, ada mobil komando unjuk rasa yang di atasnya terdapat perempuan yang sedang berorasi.

Mereka berorasi layaknya kaum lelaki, penuh dengan yel-yel dan kritik pedas, dengan suara lantang dari banyak pengeras suara. Di bawah terik matahari, sejak usai salat Jumat, mereka bertahan sampai unjuk rasa usai pada sore hari. Ada sebagian laki laki di luar tali plastik membantu menjaga barisan massa perempuan pengunjuk rasa ini.  


Nobar two in one

Saya lanjutkan perjalanan saya menuju ke Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Saya menemui sejumlah mobil taktis polisi yang biasa digunakan untuk menjaga ketertiban saat unjuk rasa berjalan. Ribuan personel tampak siaga menjaga di sejumlah tempat terpisah. Di Jalan Gatot Subroto inilah dipusatkan unjuk rasa. Di sinilah sejumlah mobil komando unjuk rasa utama ditempatkan.

Selain orasi, perhatian saya juga tertuju pada sebuah lapak pedagang DVD. Pedagang tersebut berteriak–teriak menjual dagangannya dan mengajak nobar alias nonton bareng film G30S/PKI, karya sutradara Arifin C Noer.

Namun yang unik, dalam satu DVD itu, film G30S/PKI dijadikan satu dengan film-film sejarah Islam, seperti "The Message-Mohammad Messenger of God", yang menceritakan perjalanan sejarah Nabi Muhammad SAW, dalam Bahasa Inggris.

Pemeran utama film ini adalah Anthony Quinn, yang memainkan peran Hamzah bin Abdul Muththalib, sahabat sekaligus paman Rasulullah. Film tahun 1976, karya sutradara Moustapha Akkad asal Suriah, ini sempat masuk dalam nominasi Academy award ke-50.


Suasana titik pusat pengunjuk rasa

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

PDI-P Sebut Prabowo-Gibran Bisa Tak Dilantik, Pimpinan MPR Angkat Bicara

Nasional
Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Cak Imin Sebut Pemerintahan Jokowi Sentralistik, Kepala Daerah PKB Harus Inovatif

Nasional
Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Pemerintah Akan Pastikan Status Tanah Warga Terdampak Erupsi Gunung Ruang serta Longsor Tana Toraja dan Sumbar

Nasional
Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Ahmed Zaki Daftarkan Diri ke PKB untuk Pilkada DKI, Fokus Tingkatkan Popularitas

Nasional
Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Sengketa Pileg, Golkar Minta Pemungutan Suara Ulang di 36 TPS Sulbar

Nasional
Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Mendagri Sebut Biaya Pilkada Capai Rp 27 Triliun untuk KPU dan Bawaslu Daerah

Nasional
Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Airin Ingin Bentuk Koalisi Besar untuk Mengusungnya di Pilkada Banten

Nasional
Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Sebut Warga Ingin Anies Balik ke Jakarta, Nasdem: Kinerjanya Terasa

Nasional
Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Caleg PSI Gugat Teman Satu Partai ke MK, Saldi Isra: Berdamai Saja Lah

Nasional
Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Irigasi Rentang Targetkan Peningkatan Indeks Pertanaman hingga 280 Persen

Nasional
Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com