Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NasDem Usung Rudi Erwan di Pilgub Maluku Utara

Kompas.com - 30/09/2017, 10:49 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai NasDem memutuskan mengusung Rudi Erwan sebagai Calon Gubernur Maluku Utara 2018.

Keputusan ini diambil setelah melalui proses internal dari tingkat Dewan Pimpinan Wilayah hingga DPP.

Pada Kamis (28/9/2017), dilakukan pertemuan antara Tim Tujuh Bapilu NasDem dan DPW NasDem Maluku Utara dengan Rudi Erwan yang bertempat di kantor DPP Partai NasDem.

Sekretaris Badan Pemenangan Pemilu DPP NasDem Willy Aditya menyampaikan, keputusan mengusung Rudi Erwan merupakan pilihan politik terbaik bagi rakyat dan partai NasDem Maluku Utara.

Sebab, NasDem Rudi Erwan adalah salah satu bupati di Maluku Utara yang punya prestasi dan sangat disukai oleh masyarakat.

“Rudi Erwan, memiliki pengalaman dalam mengelola birokrasi sebab memulai jabatan politik dari wakil bupati kemudian menjadi bupati Haltim," kata Willy dalam Keterangan tertulisnya, Sabtu (30/9/2017).

"Selain itu Rudi Erwan memiliki visi dan keberanian untuk melakukan terobosan dalam membangun. Kita butuh kepala daerah yang demikian," tambahnya.

Apalagi, lanjut Willy, Maluku Utara masuk dalam Kawasan Ekonomi Khusus. Artinya akan dibutuhkan akselerasi cepat dari kepala daerah.

Menurut Willy, poses mengusung Rudi Erwan ini sudah dimulai dari bawah. Bahkan DPW NasDem Maluku Utara menerima 15 pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur.

NasDem juga melakukan komunikasi politik secara intensif dengan seluruh kandidat yang mendaftar.

“NasDem sudah dua kali melakukan survei. Trennya Rudi Erwan mengalami kenaikan yang cukup baik. Jadi dengan menghitung waktu yang ada NasDem berpendapat, Rudi Erwan mampu memenangkan pilkada Maluku Utara," kata dia.

NasDem meminta Rudi Erwan segera mencari dukungan dari partai lainnya sehingga memenuhi syarat kursi untuk pendaftaran ke KPUD. Di Maluku Utara, NasDem hanya memiliki 4 kursi DPRD. Sementara, syarat untuk mengusung cagub adalah 20 kursi.

"Selain itu, Rudi Erwan juga kita tugaskan mencari calon wakil yang bisa bekerja sama untuk menang dan selanjutnya mewujudkan kesejahteraan bagi maysrakat Maluku Utara," sambung Willy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com