Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nurdin Halid Akui Wacana Pergantian Ketum Berkembang di Golkar

Kompas.com - 29/09/2017, 17:04 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Harian DPP Partai Golkar Nurdin Halid tidak membantah bahwa ada dinamika di internal partai yang meminta agar kepemimpinan Setya Novanto dievaluasi.

Hal itu menyusul status Novanto yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Di dalam rapat dan di luar rapat ada wacana yang berpendapat," kata Nurdin di sela Rakornis Partai Golkar di Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat, Jumat (29/9/2017).

Meski begitu, kata Nurdin, pendapat-pendapat tersebut bermaksud baik. Pendapat itu muncul untuk memberi ruang kepada Novanto agar konsentrasi dalam menyelesaikan proses hukum dan memulihkan kesehatannya.

Di samping itu, ada pula hasil rekomendasi Tim Kajian Elektabilitas yang menunjukan signifikansi penurunan elektabilitas partai karena status tersangka Novanto.

(Baca juga: Jika Menang Praperadilan, Novanto Diminta Yorrys Urus Kesehatan)

Nurdin menambahkan, keputusan apakah Novanto akan dinonaktifkan sebagai ketua umum bergantung pada Novanto sendiri.

"Tergantung Pak Novanto dalam melihat perkembangan partai dan keadaan dirinya. Itu akan kami bicarakan di dalam rapat yang akan datang," ujarnya.

Adapun rapat pleno soal penonaktifan Novanto ditunda. Sedianya, rapat dilaksanakan Jumat malam.

Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan DPP Partai Golkar, Yorrys Raweyai menuturkan, penundaan rapat pleno dikarenakan adanya hambatan teknis.

(Baca juga: Golkar Tetap Evaluasi Ketua Umum meski Novanto Menang Praperadilan)

Ruangan di DPP yang akan digunakan untuk rapat ternyata sudah dipesan oleh Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie untuk acara nonton bareng film G30S pada Jumat malam.

Di samping itu, Golkar juga masih mengadakan penutupan Rakornis. Sehingga rapat rencananya akan ditunda Senin pekan depan.

"Ya akhirnya ya sudah, hari Senin saja," ujarnya.

Yorrys membantah jika rapat pleno ditunda karena menunggu hasil praperadilan Novanto. Adapun putusan praperadilan penetapan tersangka terhadap Novanto akan disampaikan Jumat sore.

"Praperadilan enggak ada urusan sama pleno," ujar Yorrys.

Kompas TV Sambut Pemilu, Partai Golkar Gelar Rakornis
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com