Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Anggap Twitter Sudah Lakukan Proteksi atas Prostitusi Anak

Kompas.com - 22/09/2017, 15:23 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ratusan video bermuatan pornografi yang melibatkan anak, beredar dan diperjualbelikan melalui Twitter. Aparat kepolisian pun telah membekuk tiga orang sebagai tersangka berinisial Y (19), H (30), dan I (30).

Meski bisa disalahgunakan penggunanya untuk tujuan menyebarluaskan konten pornografi, namun Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) tidak menilai bahwa Twitter ini merupakan media sosial yang tak ramah anak.

"Kalau dari konfirmasi dan klarifikasi KPAI dengan Twitter, sebenarnya enggak juga (bukan tidak ramah anak). Hanya mungkin ini belum tersosialisasi kepada masyarakat," kata Komisioner KPAI Bidang Pornografi dan Cyber Crime Margaret Aliyatul Maimunah, di Kantor Pusat KPAI, Jakarta, Jumat (22/9/2017).

Margaret menjelaskan, Twitter sebetulnya punya seperangkat aturan sama dengan yang dimiliki media sosial lain, sebut saja Facebook. Aturannya yaitu anak yang boleh membuat akun Twitter adalah anak yang sudah berusia 13 tahun.

(Baca: KPAI Minta Twitter Taati UU Pornografi Indonesia)

Dengan aturan itu, maka seorang anak yang belum genap berusia 13 tahun tidak akan bisa membuat akun Twitter, kecuali yang bersangkutan memanipulasi data identitas diri.

Selain itu, Twitter juga punya aturan dan mekanisme khusus untuk konten berhubungan dengan anak, seksual, dan prostitusi. Manajemen Twitter bisa membekukan akun yang bermuatan anak, seksual, dan prostitusi tersebut.

"Twitter bisa melaporkan identitas akun tersebut kepada pihak Interpol dan KPAI-nya Amerika Serikat," imbuh Margaret.

Penyebaran Video Gay Kids melalui Twitter sangat disayangkan oleh pihak KPAI. KPAI pun pada hari ini telah mengundang manajemen Twitter untuk mengklarifikasi hal tersebut.

(Baca: Jual Ratusan Video Gay Anak di Twitter, Pelaku Dapat Rp 10 Juta)

"Kami telah mendapatkan informasi bahwa video dimaksud telah di-suspend seketika setelah pihak manajemen Twitter mendapatkan laporan," ucap Margaret.

Dia menambahkan, dalam kesempatan itu KPAI merekomendasikan manajemen Twitter untuk melakukan inovasi dan perbaikan sistem yang sesuai dengan norma perlindungan anak. Sehingga, kejadian seperti Video Gay Kids bisa di-suspend langsung oleh Twitter tanpa menunggu laporan.

"KPAI juga mendorong manajemen Twitter untuk memaksimalkan literasi kepada masyarakat termasuk anak-anak agar dapat menggunakan Twitter secara sehat, positif, dan memiliki nilai edukatif," kata Margaret.

Kompas TV Perusahaan Teknologi Dukung Netralitas Internet
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

PKS Klaim Punya Hubungan Baik dengan Prabowo, Tak Sulit jika Mau Koalisi

Nasional
Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Tak Copot Menteri PDI-P, Jokowi Dinilai Pertimbangkan Persepsi Publik

Nasional
Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Pengamat: Yang Berhak Minta PDI-P Cabut Menteri Hanya Jokowi, TKN Siapa?

Nasional
Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Klarifikasi Unggahan di Instagram, Zita: Postingan Kopi Berlatar Belakang Masjidilharam untuk Pancing Diskusi

Nasional
PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

PDI-P “Move On” Pilpres, Fokus Menangi Pilkada 2024

Nasional
Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Sandiaga Usul PPP Gabung Koalisi Prabowo-Gibran, Mardiono: Keputusan Strategis lewat Mukernas

Nasional
Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Rakernas PDI-P Akan Rumuskan Sikap Politik Usai Pilpres, Koalisi atau Oposisi di Tangan Megawati

Nasional
Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Bareskrim Periksa Eks Gubernur Bangka Belitung Erzaldi Rosman Terkait Kasus Dokumen RUPSLB BSB

Nasional
Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Lempar Sinyal Siap Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Kita Ingin Berbuat Lebih untuk Bangsa

Nasional
Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Anies: Yang Lain Sudah Tahu Belok ke Mana, Kita Tunggu PKS

Nasional
Nasdem: Anies 'Top Priority' Jadi Cagub DKI

Nasdem: Anies "Top Priority" Jadi Cagub DKI

Nasional
Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Sekjen PDI-P: Banyak Pengurus Ranting Minta Pertemuan Megawati-Jokowi Tak Terjadi

Nasional
Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Bisa Tingkatkan Kualitas dan Kuantitas Hakim Perempuan, Ketua MA Apresiasi Penyelenggaraan Seminar Internasional oleh BPHPI

Nasional
Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Jelang Pemberangkatan Haji, Fahira Idris: Kebijakan Haji Ramah Lansia Harap Diimplementasikan secara Optimal

Nasional
Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Anies Tak Mau Berandai-andai Ditawari Kursi Menteri oleh Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com