Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kompas.com Rayakan HUT Ke-22, Bersama Para Pionir Mengenang Era 1995

Kompas.com - 14/09/2017, 21:06 WIB
Amir Sodikin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kompas.com hari ini, Kamis (14/9/201), merayakan ulang tahun ke-22. Puncak perayaan digelar di Menara Kompas pada Kamis sore.

Hadir dalam acara tersebut seluruh karyawan Kompas.com dan juga undangan yang merupakan para pionir yang merintis cikal bakal Kompas.com. Undangan yang terlihat datang ada Ninok Leksono, Direktur Utama PT Kompas Cyber Media yang juga Pemimpin Redaksi Kompas Cyber Media era 1998-2007.

Kemudian, Edi Taslim, Director Group of Digital Kompas Gramedia di era 2007-2016 dan Pepih Nugraha, mantan Redaktur Pelaksana Kompas.com yang juga pendiri Kompasiana. Ada pula reporter pertama Kompas Cyber Media yaitu Wicky Rosewiaty. 

Acara ulang tahun ini juga mengundang mereka yang pertama kali bertugas mengunggah berita-berita Kompas Online atau KOL di internet. Pada waktu itu, pengunggahan berita online dilakukan secara manual dengan meng-coding setiap halaman web secara manual dengan bahasa pemrograman HTML.

Baca juga: Kompas.com dan 14 September 1995

Mereka yang menjadi codinger HTML di era 1995-1996 dan hadir dalam acara HUT ini adalah Sutisno dan Antonius Agoeng Priyanto. Sekadar catatan, latar belakang Sutisno dan Agoeng bukanlah dari pemrograman atau teknologi informasi. Sutisno awalnya adalah seorang petugas kebersihan di harian Kompas, sedangkan Agoeng adalah awalnya staf ekspedisi harian Kompas.

CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman (tengah, berbaju biru) saat berfoto bersama para pionir yang berperan dalam kelahiran Kompas.com di awal-awal. Mereka mulai dari pejabat teras waktu itu hingga petugas pengunggah berita ke internet dengan menggunakan coding manual HTML. Acara ini dalam rangka HUT Ke-22 Kompas.com yang jatuh pada Kamis, 14 September 2017.KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman (tengah, berbaju biru) saat berfoto bersama para pionir yang berperan dalam kelahiran Kompas.com di awal-awal. Mereka mulai dari pejabat teras waktu itu hingga petugas pengunggah berita ke internet dengan menggunakan coding manual HTML. Acara ini dalam rangka HUT Ke-22 Kompas.com yang jatuh pada Kamis, 14 September 2017.
CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman, hadir juga dalam perayaan ini, didampingi oleh Pemimpin Redaksi Kompas.com saat ini, Wisnu Nugroho.

Dalam acara ini, para karyawan senior yang telah memulai karir bersama lahirnya Kompas.com di era-era awal, juga berbagi cerita kepada karyawan Kompas.com sekarang tentang kondisi dan semangat kerja di era dulu.

Dalam sambutannya, Andy Budiman mengatakan, HUT kali ini memang sengaja mengundang para pionir lahirnya Kompas.com.

"Dalam KBBI, pionir itu artinya penganjur, pelopor, perintis jalan, atau pembuka jalan. Bapak-bapak di sini adalah para pembuka jalan bagi lahirnya Kompas.com dan juga media digital di Kompas Gramedia," katanya.

Karena di Indonesia saat itu Kompas.com menjadi salah satu media online yang pertama kali lahir di Indonesia, maka para pionir Kompas.com juga berarti pionir lahirnya media online di Indonesia saat ini yang jumlahnya mencapai lebih dari 40.000 media online menurut data Dewan Pers.

Kompas Online yang dulu hanya dikelola sekitar 5 orang, kini beranak pinak menjadi lebih dari 400 karyawan. Traffic Kompas.com juga berlipat-lipat jauh lebih banyak dibandingkan di era dulu. 

Baca juga: Syaharani dan Dea "eks HiVi" Akustikan di HUT Kompas.com

Pemimpin Redaksi Kompas.com, Wisnu Nugroho, mengatakan, perayaan ulang tahun Kompas.com sempat dirayakan setiap tanggal 29 Mei yang didasarkan pada pencanangan Kompas.com "Reborn" sebagai megaportal di Indonesia pada 29 Mei 2008.

Sempat pula dirayakan tiap tanggal 6 Agustus, yang didasarkan pada lahirnya PT Kompas Cyber Media sebagai unit bisnis baru yang terpisah dari harian Kompas pada 6 Agustus 1998.

CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman (tengah, berbaju biru) bersama para karyawan berfoto bersama saat penyalaan lilin dalam rangakaian HUT Ke-22 Kompas.com.  Acara ini digelar di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (14/9/2017) dalam rangka HUT Ke-22 Kompas.com yang jatuh tiap 14 September.KOMPAS.COM/RODERICK ADRIAN MOZES CEO Group of Media Kompas Gramedia, Andy Budiman (tengah, berbaju biru) bersama para karyawan berfoto bersama saat penyalaan lilin dalam rangakaian HUT Ke-22 Kompas.com. Acara ini digelar di Menara Kompas, Jakarta, Kamis (14/9/2017) dalam rangka HUT Ke-22 Kompas.com yang jatuh tiap 14 September.
Namun demikian, setelah dirunut lebih dalam lagi, kelahiran Kompas.com tak bisa dipisahkan lagi dari upaya dari harian Kompas saat memulai menggarap Kompas Online pada 14 September 1995.

Para pendiri Kompas Online telah meletakkan modal dasar untuk suatu hari nanti bertransformasi menjadi Kompas.com seperti saat ini. 

"Dengan demikian, usia kehadiran Kompas.com di Internet yang ditandai dengan hadirnya Kompas Online, kini sudah mencapai 22 tahun, bukan 19 tahun, bukan pula 9 tahun," kata Wisnu. Pada tahun 1995, alamatnya memang belum menggunakan www.kompas.com waktu itu, tetapi www.kompas.co.id.

Registrasi domain kompas.com baru dilakukan pada 18 Desember 1995. Awal tahun 1996 Kompas Online resmi beralamatkan di www.kompas.com.

Mengembalikan lahirnya Kompas.com pada era 1995 sekaligus untuk mengingatkan kembali kelahiran media online gelombang pertama di Indonesia, karena memang Kompas.com berangkat dari "gerbong" pertama media online Indonesia. 

"Kita telah mengembalikan sejarah lahirnya Kompas.com dan akan memeringati HUT Kompas.com setiap tanggal 14 September," kata Wisnu.  

Simak pula video Kisah Para Tukang HTML Pertama di Kompas.com di bawah ini. 

Kompas Video Kisah Para Tukang HTML Pertama Kompas.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com