Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Syukuran Ulang Tahun, SBY Bicara Kemiskinan hingga Pelemahan KPK

Kompas.com - 09/09/2017, 08:42 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

CIKEAS, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan terdapat lima permasalah saat ini.

Hal tersebut disampaikan SBY saat menyampaikan pidato saat syukuran hari ulang tahunnya ke-68 dan sekaligus syukuran hari ulang tahun ke-16 Partai Demokrat, di kediamannya di Cikeas, Jawa Barat, Sabtu (9/9/2017).

Permasalahan pertama, lanjut SBY, sebagian rakyat masih mengalami kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan.

Padahal, kata SBY, orang yang menganggur pasti tidak punya penghasilan dan akhirnya hidupnya susah.

"Kedua, sebagian rakyat tidak cukup memiliki daya beli untuk memenuhi kebutuhan pokoknya sehari-hari. Meskipun harga barang dan jasa tidak terus meningkat, tapi kalau tidak punya uang, ya tidak ada yang bisa dibeli," kata SBY.

Ketiga, lanjut SBY, rakyat menilai pemberatasan korupsi mulai mengalami hambatan di sana-sini.

Menurut SBY, banyak yang melihat adanya upaya untuk melemahkan KPK.

"Keempat, rakyat bisa menilai kesejahteraan dan kemakmuran makin tidak merata. Yang kaya dianggap menjadi semakin kaya, sedangkan yang miskin jalan di tempat," ujar SBY.

Kelima, SBY menyatakan, rakyat juga melihat penegakan hukum sering kurang adil dan ada nuansa tebang pilih.

"Itulah keresahan yang dialami rakyat kita, utamanya golongan tidak mampu," ujar SBY.

Oleh karena itu, kata SBY, sebagai perpanjangan tangan rakyat, partainya berharap kelima permasalahan fundamental itu ditangani secara serius dan tepat oleh pemerintah.

"Saya tahu pemerintah berupaya mengatasi masalah itu, tapi perlu ditingkatkan. Saya tahu solusi upaya perbaiknnya tidak selalu mudah, tapi tetap ada jalan keluar," ujar SBY.

SBY menambahkan, Partai Demokrat tidak ingin menjadi partai yang hanya pandai mengkritik atau menyalahkan, termasuk menyalahkan pemerintah.

Ia pun mengajak seluruh kader Demokrat untuk bekerja keras.

"Demi rakyat yang sama-sama kita cintai, untuk itu saya ulangi arahan dan ajakan saya kepada kader Partai Demokrat di tanah air untuk kerja keras sesuai profesi dan jabatannya," ujar SBY.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com