Selama 3,5 tahun terakhir, Paidi tinggal di sebuah gubuk yang dikeliling dinding terpal di wilayah Bengkulu Utara.
Muzammil menanyakan, lantas bagaimana kabar ibu dan keluarga di Wonogiri? Paidi mengaku belum pernah berbicara dengan ibunya selama 35 tahun meninggalkan rumah.
"Saya langsung tersentuh. Hatiku langsung tersentuh. Kalau anak enggak ketemu oke-oke aja. Tapi gimana perasaan ibu yang mengandungnya dengan waktu 35 tahun enggak tahu rupa anaknya ini," ujar Muzammil saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/9/2017).
Ia langsung bertanya alamat rumah Paidi di Wonogiri. Beruntung Paidi masih mengingatnya.
Muzammil lantas berinisiatif mencari keluarga Paidi melalui aksesnya di Jawa Tengah. Ia memiliki sejumlah teman karena kerap diundang mengisi ceramah di beberapa kota di Jawa Tengah.
Tiga hari kemudian, Muzammil berhasil mendapatkan nomor telepon saudara Paidi. Ia lantas memastikan keberadaan Paidi kepada saudaranya di Wonogiri.
Muzammil juga menanyakan keberadaan ibu Paidi, Tukinah, di Wonogiri. Ternyata nenek Tukinah masih hidup dan dalam keadaan sehat.
Saat itu juga Muzammil mengadakan sambungan video call. Tangis Paidi dan ibunya pun pecah saat keduanya saling menatap dalam sambungan video call.
"Pokoknya hujan tangis pas video call," tutur Muzammil.
Ia lantas meminta Paidi bergegas menemui ibunya di Wonogiri. Muzammil membantu Paidi pulang kampung.
Menurut Muzammil, Paidi sempat mengalami trauma saat terpisah dari tetangganya. Ia sulit percaya dengan orang lain selepas itu.
"Jadi karena dia tingkat (kualitas) SDM rendah, mungkin (Paidi) kerja sama orang tapi enggak pengertian. Hanya memanfaatkan tenaganya. Dia sakit dan trauma, begitu," ujar Muzammil.
Muzammil ikut mengantar Paidi ke rumahnya. Pertemuan terjadi di halaman rumah tak lama setelah Paidi turun dari mobil.
Nenek Tukinah, yang sudah berusia 90-an tahun, terlihat tak percaya menyaksikan anaknya.
"Anakku jek urip (anak saya masih hidup)," ujar Tukinah sambil menangis.
Nenek Tukiah terus memeluk anaknya sambil sesekali melihat wajah Paidi. Keluarga Paidi lainnya ikut menangis.
Muzammil mengatakan, setelah pertemuan tersebut, suasana kemudian cair. Ia melihat kondisi psikologis Paidi membaik.
"Sekarang sudah normal (psikologisnya), Insya Allah," pungkas Muzammil.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.