Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Muhammad Sufyan Abd
Dosen

Dosen Digital Public Relations Telkom University, Lulusan Doktoral Agama dan Media UIN SGD Bandung. Aktivis sosial di IPHI Jabar, Pemuda ICMI Jabar, MUI Kota Bandung, Yayasan Roda Amal & Komunitas Kibar'99 Smansa Cianjur. Penulis dan editor lebih dari 10 buku, terutama profil & knowledge management dari instansi. Selain itu, konsultan public relations spesialis pemerintahan dan PR Writing. Bisa dihubungi di sufyandigitalpr@gmail.com

Informasi Haji Kementerian Agama Masih Normatif

Kompas.com - 30/08/2017, 16:02 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAna Shofiana Syatiri

PROSESI haji kian bergulir pada puncaknya pada Kamis (31/8/2017), manakala jutaan ummat Muslim seluruh dunia berkumpul di Arafah, Arab Saudi. Sebuah aktivitas yang kerap disematkan mendekati Padang Mahsyar dalam skala mikro kelak.

Sejak lama, sejumlah media massa di Indonesia kerap menyiarkan proses final tersebut, baik langsung/rekaman. Terlebih setiap tahunnya, Kementerian Agama (Kemenag), baik di pusat dan daerah, juga kerap mengajak media massa meliput kegiatan tersebut, sekaligus berhaji.

Ini menggembirakan. Setidaknya, informasi terkait prosesi akbar haji rutin, aktif, dan terkustomisasi dilakukan setiap tahunnya. Secara kuantitas pemberitaan, Kemenag mengambil peran aktif dan kontributif sejak dari awal keberangkatan embarkasi hingga kepulangan.

Bukan hanya informasi general, namun informasi tiap daerah pun tersajikan dengan strategi media relation tersebut. Banyak keluarga haji yang setidak-tidaknya bisa tetap mengetahui aktivitas keluarganya ketika berada di Haramain.

Akan tetapi, tanpa mengurangi rasa hormat penulis, sekurangnya ada dua hal penerapan strategi public relations dan media relations yang masih bisa ditingkatkan, khususnya oleh Kemenag dan khususnya oleh kantor Kemenag di daerah.

Pertama, informasi yang diberikan selama ini masih dominan teknis pelaksanaan beserta variabel di dalamnya (hardnews) namun memberi porsi relatif sedikit menjurus minim tentang berita menggugah hati menyentuh nurani (softnews).

Jika diamati pemberitaan pada laman Kemenag tahun ini, detil dari mulai pemberangkatan, pelaksanaan, hingga aktivitas rinci Menteri Agama selama musim haji, sudah bisa diekplorasi dan dipublikasikan dengan baik.

Namun, softnews terasa belum melimpah sekaligus menginspirasi karena berita semacam kisah Baiq Mariah (haji tertua dari Indonesia, bahkan disebut jemaah haji tertua se-dunia) hanya sekali ditulis dalam laman resmi tersebut.

Bukan menyebut apalagi menafikan hardnews yang ada tidak bagus, namun sejatinya bangsa ini tengah kering hati dan krisis akhlaq, sehingga kita memerlukan demikian banyak kisah menggugah agar siapapun terus bertekad segera berhaji.

Jika ada warga Lombok Barat masih bersemangat naik haji pada usia 103 tahun, maka ini penting ditularkan spiritnya ke seluruh masyarakat Indonesia, yang faktanya banyak yang masih bugar, aktif, namun tak tergerak menabung haji.

Baca: Cerita Jemaah Haji Tertua Indonesia yang Sempat Ingin Pulang

Kedua, informasi terkait peluang dan skema untuk naik haji ini lagi-lagi masih kalah intens dibandingkan hardnews yang substansinya cenderung menceritakan aktivitas bahkan seremoni penjabat. Sisi humanis lagi-lagi kalah dari sisi teknis.

Penulis merasakan ketika memulai ingin mencicil tabungan haji pada 2015 lalu, informasi yang ada relatif minim. Jangankan menjadi tahu ancang-ancang kapan berangkat, mekanisme setelah mulai mencicil pun tahu setelah bertanya-tanya di lapangan.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com