JAKARTA, KOMPAS.com - Namanya Mariah Margani Muhammad atau biasa disapa Baiq Mariah. Usianya sudah 104 tahun. Dengan demikian, dia merupakan anggota jemaah haji tertua tahun ini.
Namun, semangatnya tidak kalah dengan orang yang usianya jauh lebih muda darinya.
"Pakai kereta (kursi roda) ya supaya enggak capek. Tapi papuq (nenek) menolaknya, dia bilang, saya mau jalan saja," kata Rahmi pendamping Baiq Mariah, dilansir dari laman resmi Kementerian Agama, Selasa (29/8/2017).
Baiq Mariah dan Rahmi tergabung dalam kloter yang sama, yakni kloter 10 embarkasi Lombok (LOP 10).
(Baca juga: Tiba di Tanah Suci, Menag Minta Jemaah Haji Indonesia Taati Aturan)
Rahmi bercerita, Baiq Mariah sama sekali tidak terlihat renta meski usianya sudah lebih dari satu abad. Nenek tersebut masih sangat bersemangat.
"Soalnya selama latihan manasik haji sehat, menolak kursi roda, sangat bersemangat pokoknya," kata Rahmi.
Hanya saja, diakui Rahmi, Baiq Maria sempat membuat petugas haji yang ada di Mekkah khawatir. Misalnya, ia tiba di Jeddah dengan muka yang tidak mau tersenyum, bahkan ngotot ingin pulang ke Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Rahmi menduga, Baiq Maria kaget dengan sambutan yang diterimanya sejak tiba di King Abdul Aziz International Airport (KAAIA), Jeddah, Arab Saudi.
Apalagi saat di pesawat, warga kecamatan Gunungsari, Lombok Barat itu sempat juga mengalami kejadian kurang mengenakkan, air di toilet tumpah. Imbasnya, Baiq Mariah enggan makan.
"Sempat ingin pulang ke rumah. 'Nteh uleq, kanak-kanak kance waii uwah nganteh leq bale' (ayo pulang, anak-anak dan cucunya sudah menunggu)," kata Rahmi menirukan.
Dengan kondisi tersebut, tim kesehatan pun turun tangan merawat dan merayunya dengan dirujuk ke Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Mekkah karena terus berjalan ingin pulang.
"Usai itu kondisi Baiq Mariah berangsur membaik. Kini sudah kembali ke kamar dan sudah mau makan. Papuq sudah sadar kalau sedang berada di Mekkah untuk berhaji," ujarnya.