Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siti Masitha yang Ditangkap KPK adalah Perempuan Pertama yang Pimpin Tegal

Kompas.com - 29/08/2017, 21:34 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com  - Wali Kota Tegal Siti Masitha yang ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi Selasa (29/8/2017) merupakan perempuan pertama yang memimpin Kota Tegal.

Baca: KPK Tangkap Wali Kota Tegal Siti Masitha

Siti bersama wakilnya Nursholeh dilantik Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada 23 Maret 2014. Pasangan ini memenangi pilkada pada 27 Otkober 2013. Keduanya menggantikan pasangan Ikmal Jaya-Habib Ali Zaenal Abidin.

Pelantikan Siti-Nursholeh diwarnai unjuk rasa dari massa yang mengatasnamakan Gerakan Mahasiswa Peduli untuk Rakyat (Gempur), yang terdiri atas sejumlah komponen mahasiswa, dan beberapa LSM anti korupsi di Kota Tegal. 

Massa mengaku kecewa dengan perilaku tim pemenangan Siti-Nursholeh yang diduga mengintervensi jalannya pemerintahan.

Setelah dilantik, unjuk rasa berlangsung secara maraton di tahun pertama pemerintahannya. Mereka yang turun ke jalan berasal dari berbagai elemen masyarakat seperti mahasiswa, nelayan, guru honorer, pedagang kaki lima, pengelola industri pengolahan ikan, PNS, dan tukang becak.

Mereka mengaku tidak puas dengan kebijakan yang diambil Siti. Para PNS menolak Siti karena dianggap tidak paham mengelola birokrasi pemerintahan. Mereka menuding ada orang-orang di luar pemerintahan yang mengintervensi penyelenggaraan pemerintah.

Siti-Nursholeh akhirnya berhasil meredam gejolak itu. Sejumlah PNS yang berunjuk rasa mendapat sanksi tegas. Mereka dicopot dari jabatannya.

Selanjutnya, tak ada lagi pemberitaan menonjol dari Tegal. Nama Siti kembali mengemuka malam ini saat KPK menangkapnya dalam operasi tangkap tangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Biaya Ibadah Umrah dan Kurban SYL pun Hasil Memeras Pejabat Kementan

Nasional
SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com