Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

SBY-Mega Sudah "Adem", Politisi PKS Dorong Pembentukan "Presidential Club"

Kompas.com - 19/08/2017, 16:34 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menilai, Presiden Joko Widodo perlu menginisiasi pembentukan Presidential Club atau kelompok yang berisi mantan pucuk pimpinan di Indonesia.

Hal ini mencontoh tradisi di Amerika Serikat ketika para mantan pemimpinnya membuat perkumpulan untuk bertukar pikiran. Apalagi, setelah adanya pertemuan Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono yang termasuk momentum langka.

Baca juga: PKS: Jangan Setelah SBY-Megawati Salaman, Terus Berantem Lagi

Pertemuan keduanya disinyalir akan mencairkan hubungan mereka yang sempat membeku bertahun-tahun.

"Ayo kita kumpul di Presidential Club, Bu Mega pasti punya pengalaman yang mahal, SBY punya pengalaman yang mahal, Pak Habibi, Pak JK juga. Nah, berikan itu kepada pak Jokowi," ujar Mardani di Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Mardani mengatakan, para mantan presiden itu bisa bertukar pikiran dan memberi masukan kepada Jokowi dan Jusuf Kalla mengenai pemerintahan tanpa bermaksud mengintervensi. Pertemuan pun bisa dibuat secara berkala sambil duduk santai.

"Kemarin kan cukup mahal, berapa ratus orang (undangan). Nanti buat saja pertemuan minum teh, bareng-bareng," kata Mardani.

"Nanti ini akan mendinginkan suasana politik," kata Mardani.

Presiden Joko Widodo dan sejumlah mantan presiden dan mantan wakil presiden berkumpul dalam peringatan hari kemerdekaan ke-72 RI di Istana Kepresidenan pada Kamis (17/8/2017).

Ini adalah kali pertama bagi SBY dan Megawati kembali dipertemukan dalam satu kesempatan dalam beberapa tahun terakhir. Pertemuan SBY dan Megawati sontak menjadi sorotan utama yang menarik perhatian publik. Momentum itu merupakan pertama kalinya SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana setelah lengser dari jabatan Presiden keenam RI.

Tahun-tahun sebelumnya, SBY memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama sepuluh tahun SBY menjabat.

Baca juga: Puan: Megawati-SBY Tak Harus Selalu Bertemu Tiap Ada Acara di Istana

Namun, begitu Jokowi menjadi presiden, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana. Terakhir, pertemuan keduanya terjadi dalam suasana duka saat meninggalnya suami Megawati, Taufiq Kiemas, pada tahun 2013. SBY ketika itu memimpin upacara penghormatan terakhir kepada ketua MPR itu.

Kompas TV Pesan dan Makna Dibalik Perayaan HUT RI di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Sentil BSSN yang Sudah Prediksi Serangan Ransomware di 2024, Sukamta: Kayak Mama Lauren

Nasional
Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Harap Pimpinan dan Dewas Baru KPK Berintegritas, Wapres: Jangan Titipan!

Nasional
Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Grace Natalie Bantah Kabar Jokowi Sodorkan Kaesang ke Parpol untuk Pilkada Jakarta

Nasional
Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Kasus Pengadaan Pesawat Garuda, Soetikno Soedarjo Dituntut 6 Tahun Bui

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com