Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS: Jangan Setelah SBY-Megawati Salaman, Terus Berantem Lagi

Kompas.com - 19/08/2017, 16:02 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menganggap pertemuan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono merupakan momentum baik untuk konsolidasi.

Ia berharap, hubungan mereka tetap harmonis ke depan, tak hanya dalam kesempatan perayaan HUT ke-72 RI saja.

"Kita tentu gembira ketika pemimpin rukun, guyub. Tapi jangan pernah habis salaman, habis itu berantem lagi," ujar Mardani di Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Baca juga: Wapres Anggap Pertemuan SBY-Megawati Tenangkan Situasi Politik

Mardani mengatakan, bisa saja momentum itu dijadikan pintu masuk koalisi karena politik sangat cair. Yang jelas, kata dia, pertemuan yang ditunggu-tunggu sejak sekian lama itu menunjukkan diri mereka pimpinan yang negarawan.

"Sosok Bu Mega, Jokowi, SBY, Habibi, itu orang orang besar yang bisa memberi inspirasi. Jangan main low level politik lagi," kata Mardani.

Presiden Joko Widodo dan sejumlah para mantan presiden dan mantan wakil presiden berkumpul dalam peringatan hari kemerdekaan ke-72 RI di Istana Kepresidenan pada Kamis (17/8/2017). Ini adalah kali pertama bagi SBY dan Megawati kembali dipertemukan dalam satu kesempatan dalam 13 tahun terakhir.

Pertemuan SBY dan Megawati sontak menjadi sorotan utama yang menarik perhatian publik. Momentum itu adalah pertama kalinya SBY menghadiri upacara kemerdekaan di Istana setelah lengser sebagai Presiden ke-6 RI.

Pada HUT RI tahun 2015 dan 2016 lalu, SBY lebih memilih merayakan kemerdekaan di kampung halamannya di Pacitan, Jawa Timur. Sementara, Megawati juga tidak pernah hadir di Istana selama sepuluh tahun SBY menjabat.

Baca juga: Foto Saat Megawati dan SBY Salaman dalam Acara HUT RI di Istana

Namun, begitu SBY lengser dan digantikan Jokowi, Megawati tak pernah absen merayakan hari kemerdekaan di Istana. Terakhir, pertemuan keduanya terjadi dalam suasana duka saat meninggalnya suami Megawati, Taufiq Kiemas, pada tahun 2013, Taufiq Kiemas. SBY ketika itu memimpin upacara penghormatan terakhir kepada ketua MPR itu.

Kompas TV Pesan dan Makna Dibalik Perayaan HUT RI di Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

SYL Sebut Perjalanan Dinas Atas Perintah Presiden untuk Kepentingan 280 Juta Penduduk

Nasional
DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com