Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gelar Teatrikal, Aktivis Pasang Wajah Novel, Kapolri hingga Jokowi

Kompas.com - 09/08/2017, 15:50 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Tepat 120 hari pascaperistiwa penyerangan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, sejumlah aktivis yang menamakan diri Sekolah Anti Korupsi Indonesia Corruption Watch (ICW) 2017 menggelar aksi teatrikal di depan gedung KPK, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

Dalam aksi itu, sejumlah aktivis memakai topeng dan berperan sebagai penyidik KPK Novel Baswedan, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, Presiden Joko Widodo.

Pemeran sosok Novel terlihat duduk di kursi roda, dengan tangan yang tersambung dengan slang infus.

Ia juga memakai pakaian yang mirip baju pasien rumah sakit. Wajahnya memakai topeng bergambar Novel.

(baca: Dulu Optimistis Penyerangnya Tertangkap, Novel Kini Pesimistis)

Di sebelah kanan pemeran Novel, ada pemeran sosok Jokowi. Sama seperti pemeran Novel, sosok yang menjadi Jokowi berdandan layaknya kebiasaan Presiden yang hobi mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam.

Sementara pemeran lain, yakni sosok Tito Karnavian. Aksi teatrikal itu tidak memperagakan soal kejadian penyerangan.

Pemeran Jokowi sempat bersalaman dengan Tito dengan berdiri di belakang kursi roda Novel.

(baca: Ini Sketsa Wajah dan Ciri Penyiram Air Keras ke Novel Baswedan)

Dua orang yang memakai topeng terduga pelaku saat diabadikan kamera wartawan, berpose berdiri sambil memegangi Tito.

Salah satu orator aksi Ady Anugrah menyatakan, pihaknya merekomendasikan Presiden Joko Widodo membentuk Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) untuk mengungkap kasus Novel.

"Kita belajar dari pembunuhan aktivis HAM Munir, pemerintah membentuk tim pencari fakta yang membuahkan hasil. Kita minta Presiden membentuk tim gabungan itu," seru Ady di jalan depan gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Rabu (9/8/2017).

(baca: Kapolri: Presiden Jokowi Instruksikan Kasus Novel Diungkap Sesegera Mungkin)

Peristiwa teror itu, menurut dia, bukan tindak kriminal biasa. Dia menduga aksi teror itu dilatarbelakangi kasus korupsi yang sedang diusut KPK, seperti kasus e-KTP.

Dia menyatakan, masyarakat akan terus memantau kasus ini. Ketidak seriusan mengusut penyerangan Novel dinilai akan menimbulkan kemarahan dan kekecewaan publik.

Dalam aksi ini, para aktivis juga membawa spanduk aspirasi. Di antaranya bergambar banyak mata, kemudian spanduk bertuliskan "Kado Ulang Tahun RI ke-72 untuk Jokowi Tuntaskan Kasus Novel" dan "Jutaan Mata Menyoroti".

Kompas TV KPK Gelar Doa Bersama Untuk Novel Baswedan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com